Tim Jokowi soal Korupsi Orba Jadi Materi Debat: Agar Ingat Sejarah

Tim Jokowi soal Korupsi Orba Jadi Materi Debat: Agar Ingat Sejarah

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Rabu, 05 Des 2018 17:40 WIB
Abdul Kadir Karding (dok. pribadi)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin setuju dengan usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memasukkan 'korupsi Orde Baru' menjadi materi debat capres dan cawapres Pilpres 2019. Menurut TKN Jokowi-Ma'ruf, tujuannya agar rakyat tak lupa sejarah.

"Saya kira tidak apa-apa (korupsi Orba) itu diperdebatkan agar masyarakat nggak lupa sejarah, agar anak-anak milenial paham hari ini tertinggal karena korupsi dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Orba selama 32 tahun," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karding menyebut korupsi era Orde Baru merupakan pengalaman kelam bangsa Indonesia. Menurut politikus PKB itu, efek korupsi Orde Baru terasa hingga sekarang.

"Korupsi di Orde Baru adalah pengalaman kelam, buram, yang kita hadapi dan efek korupsi Orba hari ini kita dapat. Kita jadi orang-orang miskin termarjinalkan itu tidak lepas kemiskinan struktural yang dibuat zaman Orba," jelas Karding.




Sebelumnya, PSI mengusulkan 'korupsi Orde Baru' masuk materi debat capres dan cawapres Pilpres 2019. PSI menilai materi itu akan mendidik masyarakat dalam hal kasus korupsi di Indonesia.

"Usulan itu jauh lebih mendidik masyarakat secara politik daripada berkilah bahwa Soeharto bukan simbol KKN, Soeharto bukan guru korupsi. Dampaknya kita mengajak berdiskusi tapi dibalas dengan tudingan kita PKI-lah, kita komunis, dan macam-macam. Itulah watak Orde Baru yang antidiskusi," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam keterangannya, Rabu (5/12).


Saksikan juga video 'Sudirman Said Sebut Tren Korupsi Era Jokowi Meningkat':

[Gambas:Video 20detik]

(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads