Prabowo 'Keseleo' Sebut Rasulullah, Timses: Megawati Juga Pernah

Prabowo 'Keseleo' Sebut Rasulullah, Timses: Megawati Juga Pernah

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Selasa, 04 Des 2018 10:55 WIB
Andre Rosiade (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Di media sosial, ramai dibahas video capres nomor urut 02 Prabowo Subianto salah ucap Rasulullah. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut salah ucap merupakan manusiawi, dan menyebut 'keseleo' lidah juga pernah menimpa tokoh besar lain.

"Bukan hanya Pak Prabowo yang khilaf gitu. Ya, kan? Ada yang khilaf dalam membaca itu. Bu Mega saja dulu waktu dapat doktor honoris causa di Universitas Negeri Padang itu juga pernah keseleo juga. Tahun 2017, kalau tidak salah, juga dalam menyebutkan 'sallaallahu alaihi wasallam' juga, tidak ada masalah, namanya juga manusia," ungkap jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, saat dimintai konfirmasi, Selasa (4/12/2018).

Andre menegaskan manusia pasti pernah salah dan khilaf. Dia meminta tak ada serangan pribadi pada Pilpres 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pak Prabowo mungkin terburu-buru dalam pidatonya sehingga keseleo sedikit. Ya wajar, manusia tempat salah dan khilaf. Jadi menurut saya, nggak etis kita menyerang ranah pribadi seperti ini. Sama juga Pak Jokowi bilang Al-Fatekah, kalau 'sallallaahu alaihi wasallam' agak berat lagi spelling-nya, kalau Al-Fatihah kan lebih gampang," sebut Andre.

"Jadi saya rasa manusia tepat salah dan khilaf, Bu Mega juga pernah melakukan kesalahan itu di Universitas Negeri Padang tahun 2017, yang penerimaan gelar doktor honoris causa, Pak Jokowi juga Al-Fatihah. Kan wajar manusia tempat salah dan khilaf dan nggak elok kita menanyakan hal seperti ini," tuturnya.

Video berdurasi 1 menit 16 detik tersebut diunggah pemilik akun Facebook bernama Asian Culture. Video tersebut menggambarkan Prabowo yang tengah berpidato saat Reuni 212 di Monas. Di video itu, terdengar Prabowo salah mengucap Rasulullah Sallaallahu Alaihi Wassalam. (gbr/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads