Surabaya - Sekitar 50 orang terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya. Mereka berusaha mendobrak blokade aparat kepolisian dan mendekati Gedung DPRD Surabaya, Jalan Yos Sudarso, tempat pelantikan walikota dan wakil walikota Surabaya terpilih, Bambang DH-Arif Afandi, Rabu (31/8/2005) pukul 09.00 WIB. Berbagai cara mereka lakukan untuk bisa menembus puluhan polisi yang berjejer rapat menghadang demonstran. Gagal dengan cara mendorong, demonstran ganti cara dengan merangkak berharap bisa melewati selangkangan polisi.Namun polisi tidak kekurangan akal melawan demonstran dengan cara berjongkok, termasuk para polisi wanita. Ternyata cara ini mujarab, usaha lewat selangkangan gagal. Kemudian koordinator lapangan aksi memerintahkan massanya mengubah strategi dengan cara tiarap, kaki dulu yang berusaha menembus polisi yang tengah jongkok. Polisi tak kalah cerdik, kaki demonstran dijepit oleh polisi. Beberapa polisi menggoda demonstran dengan cara mencopot sepatu demonstran, kemudian mengkilik-kilik kakinya sehingga demonstran kegelian. Akhirnya para demonstran kehabisan akal dan kembali orasi saja.Aksi para demonstran ini menuntut pasangan Bambang DH-Arif Afandi yang tengah dilantik oleh Gubernur Imam Utomo sebagai Walikota-Wakil Walikota Surabaya untuk memberantas korupsi dan meneruskan berbagai kebijakan walikota sebelumnya yang belum tuntas.Pelantikan yang berlangsung di Gedung DPRD Surabaya Jalan Yos Sudarso berlangsung lancar. Hadir Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan puluhan tamu undangan lainnya. Menurut rencana, usai pelantikan, Bambang DH dan Arif Afandi mengadakan
open house di rumah dinas walikota.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini