Habib Bahar Tolak Minta Maaf soal 'Jokowi Banci', Ini Kata Istana

Habib Bahar Tolak Minta Maaf soal 'Jokowi Banci', Ini Kata Istana

Andhika Prasetia - detikNews
Minggu, 02 Des 2018 06:00 WIB
Istana Kepresidenan Jakarta (Niken/detikcom)
Jakarta - Habib Bahar bin Smith menolak meminta maaf terkait ceramahnya yang menyebut 'Jokowi kayaknya banci' hingga 'Jokowi haid'. Pihak Istana Kepresidenan tetap mendukung polisi menangani Habib Bahar yang dilaporkan.

"Saya mendukung kerja-kerja profesional aparat penegak hukum kepolisian negara, dalam hal ini agar secepatnya menangkap dan memeriksa para penyebar ujaran kebencian, utamanya yang ditujukan kepada Bapak Presiden Joko Widodo," kata Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, melalui pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (1/12/2018) malam.


Alasan Habib Bahar menolak meminta maaf adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lari dari tanggung jawab saat aksi 4 November 2016 atau lebih dikenal dengan aksi 411 di depan Istana. Habib Bahar menilai Jokowi sebagai Presiden RI saat itu tak merespons keresahan umat. Anggapan itu ditepis Ngabalin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Jokowi memberi simpati dan kehormatan yang tinggi pada alim ulama, habaib, dan ustaz, tapi tidak kepada mereka yang dengan gampang menghujat dan mencaci maki dengan dalil dan alasan apa pun," sebutnya.

Karena ceramahnya tersebut, Habib Bahar bin Smith dilaporkan ke polisi oleh Jokowi Mania dan Cyber Indonesia. Dia juga dicekal ke luar negeri terhitung 1 Desember 2018. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pencekalan itu sesuai surat dari Bareskrim Polri tertanggal 1 Desember 2018 ke Dirjen Imigrasi.


Meski dipolisikan dan dicekal ke luar negeri, Habib Bahar bin Smith mengaku tak gentar. Dia mengaku ceramahnya itu demi membela masyarakat banyak.

"Minta maaf? Saya mengatakan Jokowi presiden banci karena, waktu aksi 411, jutaan orang Islam mendatangi depan Istana untuk bertemu dengannya untuk meminta keadilan penegakan Hukum. Dia sebagai presiden malah lari dari tanggung jawab dan lebih memilih urusan yang tidak penting daripada jutaan umat Islam yang ingin menemuinya, malah para habaib, kiai, dan ulama diberondong dengan gas air mata," kata Habib Bahar kepada detikcom, Sabtu (1/12).



Tonton juga video 'Habib Bahar: Lebih Baik Busuk di Penjara daripada Minta Maaf':

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads