Pro-Kontra Bollards di Trotoar, Ini Kata Anies

Pro-Kontra Bollards di Trotoar, Ini Kata Anies

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Kamis, 29 Nov 2018 16:23 WIB
Foto: Tiang kecil atau bollard di trotoar (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Pemasangan tiang kecil atau bollard di trotoar menimbulkan pro dan kontra. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut hal tersebut merupakan tantangan yang harus diselesaikan.

"Itu tantangan, harus dibereskan," kata Anies di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).


Anies mengakui masih banyak pelanggaran terkait bollard yang bertujuan untuk menghalau kendaraan, salah satunya masih banyak pemotor yang melintas di trotoar. Dia mengatakan tidak bisa mengawasi semua trotoar di Jakarta karena keterbatasan petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penertiban tentu bisa dilakukan tapi anda lihat sendiri. Dengan 13 juta motor, kalau hanya mengandalkan penertiban tidak akan mungkin, nggak cukup. Pasti akan kurang. Saya berharap mari kita hormati pejalan kaki," jelas Anies.


Sebelumnya, pemasangan bollard menimbulkan pro-kontra dari warga. Misalnya, pemasangan bollard di Kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan yang meski diapresiasi, namun dikritik segi estetika-nya.

"Orang aman sih kalau pakai tiang ini. Orang kalau jalan juga enak aja, aman. Saya kan sering bolak-balik di sini," kata seorang warga bernama Hasan ketika ditemui, Rabu (28/11).

Berbeda dengan Hasan, Tanzil mengkritik estetika pemasangan bollard di kawasan itu. Menurutnya, pemasangan bollard itu terlalu rapat. Selain tidak efektif, tiang-tiang itu membuat wajah trotoar wilayah tersebut buruk.

"Buat pejalan kaki sih jadinya aman. Cuma ini kan kelihatannya jelek, terlalu banyak. Harusnya satu garis ini isinya 3 aja. Ini mah sampai 5 tiang begitu," ujarnya.


Simak Juga 'Kemolekan Trotoar di Jembatan Ampera Ternoda':

[Gambas:Video 20detik]


(fdu/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads