"Itu berlaku untuk semua pihak, termasuk Gerindra sendiri," kata Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (29/11/2018).
Menurut Daniel, saat ini sikap malu dan takut berbuat jahat semakin langka. Dia menganggap ucapan Prabowo itu sebagai peringatan untuk semua pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Prabowo menyinggung para elite bangsa Indonesia rai gedhek (tidak tahu malu), suka nyolong tapi mukanya sok tak berdosa. Namun, menurutnya, rakyat sekarang tidak bodoh lagi dan mengerti apa yang terjadi pada bangsanya.
"Mereka tahu elite di Jakarta itu pinter tapi juga suka minterin, pinter... pinter mlintir, pinter... pinter nyolong. Untuk nyolong itu harus pinter dan nekat dan mukanya tebal, apa istilah orang Jawa? (Prabowo bertanya ke hadirin lalu serempak dijawab: 'rai gedhek'. Lalu Prabowo melanjutkan orasi). Rai gedhek," kata Prabowo.
"Saya lihat elite-elite di Jakarta itu rai gedhek bener, mukanya itu lo, seolah-olah ndak berdosa. Padahal rakyat nggak bodoh, rakyat tahu," lanjutnya. (azr/idh)