Tim Jokowi Sesalkan Urusan Pilihan Pemilu Seperti Jihad

Tim Jokowi Sesalkan Urusan Pilihan Pemilu Seperti Jihad

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 28 Nov 2018 21:52 WIB
Arsul Sani (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyesalkan posting-an tentang politik di media sosial yang berujung tewasnya warga Sampang, Madura. Wakil Ketua TKN Arsul Sani menyebut ada masyarakat yang melihat pemilu seperti jihad.

"Saya kira ini peristiwa yang harus kita sesalkan, tidak bisa kita mungkiri, tidak hanya di pilpres, tapi di pileg juga yang saya alami," ujar Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

"Itu kan memang ada, katakanlah, bagian-bagian dari masyarakat kita yang melihat pilihan dalam pemilu itu seperti jihad. Jadi, kalau nggak sama, itu seolah-olah salah dan kemudian boleh atau bahkan wajib dimusuhi," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





Arsul menyebut kultur tersebut masih bisa diubah. Menurutnya, elite politik juga mempunyai kewajiban untuk tidak menambah potensi terjadinya peristiwa serupa.

"Nah, ini menjadi kewajiban kita para elite untuk kemudian ikut serta juga, jangan menambah potensi terjadinya peristiwa seperti itu. Misalnya apa, katakanlah mengeluarkan statement, posting-posting kemudian menulis status yang isinya tambah memanas-manasi," tuturnya.

Sebelumnya, posting-an tentang politik di media sosial menewaskan Subaidi (40). Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Sampang, Madura, Jawa Timur, itu tewas ditembak Idris (30).

Penembakan terjadi pada Rabu (21/11) pukul 13.00 WIB. Cekcok bermula saat akun Idris berkomentar di laman Facebook seseorang yang mem-posting 'Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini'. Akun milik Idris memberikan komentar 'Saya pingin merasakan tajamnya pedang tersebut'. (azr/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads