KNKT akan Investigasi Sensor AoA Lion Air PK-LQP di AS

KNKT akan Investigasi Sensor AoA Lion Air PK-LQP di AS

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 28 Nov 2018 18:07 WIB
Lion Air PK-LQP (Foto: Paul Christian Gordon/Lion Air)
Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi sensor angle of attack (AoA) pesawat Lion Air PK-LQP yang sempat diganti pada rute Denpasar-Jakarta. Sensor akan diperiksa di Chicago, Amerika Serikat.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan ada pergantian sensor AoA di Bandara Denpasar pada 28 Oktober 2018 atau sebelum pesawat itu dipakai untuk terbang dengan rute Denpasar-Jakarta. AoA yang dilepas itulah yang akan diperiksa.

"Untuk proses selanjutnya dari investigasi angle of attack censor yang dilepas di Bali. Saat ini ada di KNKT dan akan dibawa untuk dilakukan tes, yaitu CT scan, guna mengetahui apakah ada pemasangan yang tidak sesuai di Chicago, kemudian juga akan dilakukan pembongkaran dilihat apakah ada kelainan dan masalah penunjukan di pesawat," ujar Nurcahyo di kantor KNKT, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Nurcahyo mengatakan pengganti sensor AoA yang juga terpasang saat pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang itu sudah pernah mengalami perbaikan sebelumnya di Florida, Amerika Serikat. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih dalam terkait perbaikan tersebut.

"Kemudian AoA sendiri yang terpasang di pesawat yang jatuh bersama pesawatnya adalah yang sebelumnya pernah diperbaiki di Florida. Jadi KNKT juga akan melakukan pemeriksaan mengenai fasilitas di Florida ini apa yang dilakukan dan bagaimana perbaikan," ucapnya.

KNKT juga berencana melakukan rekonstruksi penerbangan pesawat yang mengalami kecelakaan sesuai dengan data rekaman FDR. Rekonstruksi dilakukan dengan Boeing di Amerika Serikat.

"Investigasi juga merencanakan untuk melakukan rekonstruksi penerbangan yang mengalami kecelakaan di engineering simulator facility yang dimiliki oleh Boeing sebagai pabrik pembuat pesawat. Ada beberapa exercise yang dilakukan, salah satunya merekontruksi kecelakaan ini berdasarkan data FDR," kata Nurcahyo.



Lebih lanjut, Nurcahyo bersama tim KNKT juga akan membahas sistem teknis yang sebelumnya tidak tercatat di buku panduan Boeing 737 MAX 8.

"Masalah MCAS kita belum tahu sama sekali. MCAS, Trim Down, dan AOA itu semua yang akan kami tanyakan kenapa tidak ada di buku dan sistemnya kayak apa, kemudian algoritmanya kayak apa, itu nanti akan kita cari tahu semuanya, menjadi bahan diskusi kita," ungkapnya.


Simak Juga 'KNKT Beri 2 Rekomendasi untuk Lion Air Pascajatuhnya PK-LQP':

[Gambas:Video 20detik]


(eva/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads