Padahal, dalam hasil survei terbaru, pasangan nomor urut 02 itu kalah di survei yang dirilis lembaga survei Median kemarin. Namun Sandi mengatakan masyarakat tak termakan isu survei.
"Yang bisa kita sampaikan rakyat sudah tidak bisa termakan isu-isu survei. Sekarang rakyat melihat yang riil, yang mereka hadapi dalam kesehariannya," kata Sandiaga di Jl Galuh II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei internal yang disebutkan itu, kata Sandi, sama dengan yang disampaikan Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim S Djojohadikusumo, pada 19 Oktober lalu.
"Dari awalnya 23, sekarang 11. Terkonfirmasi juga sama beberapa survei. Sama surveinya Pak Hashim juga, pakai survei internal saya yang saya pakai waktu Pilgub DKI," tutur Sandi.
Sebelumnya, lembaga survei Median merilis survei soal elektabilitas pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019. Hasilnya, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul.
"Jokowi unggul sementara, tapi posisinya masih di bawah 50 persen. Sementara Prabowo tertinggal. Tapi jaraknnya ini bisa dikejar karena selisih hanya 12 persen, jadi saat ini Jokowi-Ma'ruf 47,7 persen, Prabowo-Sandiaga 35,5 persen, ini selisih 12,2 persen," papar Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, di Resto Bumbu Desa, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (27/11). (idn/rvk)











































