"Sampah tersebut berasal dari sekitar Teluk Jakarta. Aliran sampah-sampah ke laut perlu segera dihentikan dengan manajemen pengelolaan sampah yang lebih baik," kata pengkampanye perkotaan dan energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung, kepada detikcom, Senin (26/11/2018).
Sawung meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera menyelidiki kematian penyu itu. Diduga kuat, penyu itu mati akibat pencemaran laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengetahui ada sejumlah kapal pembersih lautan yang dioperasikan pihak Pemerintah Provinsi DKI di kawasan Kepulauan Seribu dan perairan Jakarta. Namun cara pembersihan demikian sia-sia saja bila sumber sampahnya tak diatur. Sumbernya adalah aliran sampah dari darat yang terlarung ke laut Teluk Jakarta, termasuk sampah dari daratan Jawa Barat dan Banten.
"Kalau sumbernya tidak ditangani, tetap saja kapal pembersih tidak efektif," kata Sawung.
Sebelumnya diberitakan, warga Pulau Pari menemukan penyu mati di perairan setempat. Di sekitarnya ada sampah-sampah plastik, eceng gondok, hingga tumpahan minyak.
"Informasinya ada dua hingga tiga penyu mati," kata Ketua RT 01 RW 04, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Edi Mulyono (34). (dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini