"Saya meragukan asal kodok tersebut dari Bali, karena yang bersangkutan hanya berasumsi dan membangun opini," kata Communication and Legal Head Angkasa Pura I Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim ketika dimintai konfirmasi, Selasa (27/11/2018).
Dalam berita yang ditayangkan media Australia itu disebutkan kodok yang memiliki punggung hitam tersebut masuk ke koper keluarga Michael Penno, yang tinggal di kawasan Adelaide, Australia Selatan. Arie pun sangsi kodok yang dianggap berbahaya bagi Australia itu bisa lolos dari mesin deteksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan pemeriksaan keamanan penerbangan sangat ketat. Sehingga akan sulit barang-barang yang membahanyakan penerbangan bisa lolos.
"Fungsi utama pemeriksaan keamanan penerbangan adalah mencegah lolosnya barang - barang berbahaya yang dapat membahayakan keamanan penerbangan seperti Dangerous Goods, Prohibited Item, Articles Dangerous Good, Hidden Dangerous Good," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan ABC Australia, kodok yang dianggap berbahaya itu ditemukan Peno di belakang rumahnya di kandang anjing. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata hewan tersebut merupakan salah satu satwa berbahaya bagi Australia karena bisa menjadi pembunuh bagi yang lain.
"Pada awalnya saya hampir pergi ke Bonython Park karena saya ingin melepaskan kodok tersebut ke Sungai Torrens, namun kemudian saya berpikir jangan-jangan kodok ini ikut kami dari Bali, " katanya kepada ABC Radio Adelaide.
Peno menduga kodok itu kemungkinan besar masuk ke sepatu keluarga mereka sebelum mereka mengepak barang-barang ke dalam koper di Bali.
"Vila yang kami tinggali di Bali bernama Graceland (nama yang hampir sama dengan rumah bintang rock and roll Elvis Presley di AS) dan nama yang tepat bagi kodok itu adalah Elvis, " kata Peno.
"Di Bali, kebiasaannya sepatu harus dilepas ketika kita masuk ke dalam rumah, jadi ada kemungkinan kodok itu masuk dalam sepatu di sana, " ujarnya. (ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini