"Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat masih menjabat gubernur dalam sambutannya di hadapan kader-kader PDI Perjuangan DKI Jakarta berkali-kali menegaskan bahwa PDIP adalah partai politik yang berpendirian tegas dalam memperjuangkan ideologi Negara Pancasila dan mengayomi kemajemukan," ujar Masinton kepada wartawan, Senin (26/11/2018).
Baca juga: Djarot: Ahok Ingin Masuk PDIP |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika beliau tertarik masuk bergabung dan berjuang bersama PDIP, tentu atas pertimbangan prinsipil memperjuangkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat menyebut Ahok ingin masuk ke PDIP. Djarot mengaku Ahok berbicara langsung kepadanya.
Awalnya Djarot menceritakan soal keinginannya agar Ahokers, yang sempat diisukan akan banyak yang golput saat Pilpres 2019. Pasangan Ahok di Pilgub DKI 2017 ini diminta meyakinkan para Ahokers.
"Bapak-bapak sekalian, di Jakarta masih banyak Ahokers, betul nggak? Saya ketemu sama Pak Ahok, dia bilang, 'Mas, tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi. Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan'," kata Djarot, menirukan pesan Ahok saat konsolidasi PDIP di kantor DPC PDIP Sleman, Yogyakarta, Senin (25/11/2018).
Ahok punya alasan kenapa meminta pendukungnya memilih PDIP pada Pemilu 2019. Dari ceritanya ke Djarot, Ahok menyatakan hanya PDIP yang memasang badan ketika Ahok mendapat caci maki dari warga yang tidak suka kepada Ahok. Ahok, menurut Djarot, ingin masuk ke PDIP jika dia berpolitik.
"Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, yang berani paling depan adalah PDI Perjuangan. Ini betul. Makanya dia bilang, 'Kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan'," ucap Djarot. (mae/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini