Bantah Prabowo, Pro-Jokowi: Indonesia Punya Banyak Profesor Fisika

Bantah Prabowo, Pro-Jokowi: Indonesia Punya Banyak Profesor Fisika

Haris Fadhil - detikNews
Sabtu, 24 Nov 2018 14:53 WIB
Inas Nasrullah Zubir (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Partai Hanura membantah ucapan capres Prabowo Subianto soal hanya ada satu profesor fisika di Indonesia. Menurut Hanura, ada banyak profesor fisika di berbagai universitas.

"Pernyataan Prabowo ini adalah penistaan dan penghinaan terhadap intelektualitas bangsa Indonesia yang seolah-olah bodoh dan tidak punya kemampuan untuk mempelajari fisika, padahal Indonesia banyak memiliki ilmuwan baik yang berkiprah di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).


Menurutnya, pernyataan Prabowo merupakan hoax. Inas lalu menyebutkan sejumlah nama profesor fisika yang dinilainya sudah dikenal di kalangan para ilmuwan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prabowo kembali menunjukkan kelasnya, yakni kelas hoax bombastis, karena setiap pernyataannya layaknya bom di siang bolong tapi ternyata isinya hoax," ujar Inas, yang juga masuk bagian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Inilah beberapa orang fisikawan yang terkenal di kalangan ilmuwan Indonesia, Prof Panthur Silaban PhD, guru besar fisika teori Institut Teknologi Bandung per Januari 1995 dan dikenal sebagai fisikawan pertama Indonesia (bahkan Asia Tenggara) dalam teori relativitas, khususnya relativitas umum, yang tergolong langka di bidangnya. Prof Tjia May On, PhD, guru besar fisika Institut Teknologi Bandung, menekuni bidang partikel kuantum dan kosmologi relativistik, dan kemudian penelitian polimer, optik nonlinier, superkonduktor," terang Inas.


"Prof Freddy Permana Zen, MSc, DSc, dosen dan peneliti bidang fisika teoretik. Saat ini dia menjabat sebagai profesor bidang fisika teoretik energi tinggi (theoretical high energy physics) di Institut Teknologi Bandung dan menjadi direktur di Indonesia Center for Theoretical and Mathematical Physics, Prof Yohanes Surya, PhD (lahir di Jakarta, adalah seorang fisikawan Indonesia, juga dikenal sebagai pembimbing TOEFI, aktif dalam berbagai pelatihan matematika dan fisika Gasing (Gampang Asyik dan Menyenangkan). Prof Hendry Izaac Elim, sarjana fisika teori tamatan tahun 1995 di UGM, master fisika teori di ITB dan pada tahun 2005 memperoleh gelar PhD dari National University of Singapore (NUS), Profesor di Institute of Multidisciplinary Research for Advanced Materials (IMRAM) di Universitas Tohoku, Jepang," sambungnya.

Sebelumnya, Prabowo mengeluhkan kurangnya perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Prabowo memberi contoh kurang berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia adalah kurangnya profesor fisika.

"Kita hanya memiliki satu profesor fisika, hanya satu, coba bayangkan," ungkapnya dalam acara Indonesia Economic Forum, di Hotel Shangri-La, Rabu (21/11) lalu.

"Di abad 21, abadnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu bagaimana kita mau bersaing di bidang ilmu pengetahuan?" sambungnya.


Simak Juga 'Ini Pengakuan Prabowo yang Kesulitan Ajukan Kredit dari Bank Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]


(haf/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads