Jokowi Ingin Tabok Penyebar Hoax PKI, Kubu Prabowo: Tuntut Saja

Jokowi Ingin Tabok Penyebar Hoax PKI, Kubu Prabowo: Tuntut Saja

Azizah Rizki - detikNews
Jumat, 23 Nov 2018 22:50 WIB
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso (Zunita Putri/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa gerah diserang isu hoax, terutama soal tuduhan dirinya aktivis PKI, sehingga ingin menabok penyebar hoax. Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, menyarankan Jokowi menuntut dan melapor kepada polisi jika merasa tidak nyaman.

"Ya itu wajarlah, kesel dituduh-tuduh padahal nggak, ya kan. Ya dituntut aja. Kita negara hukum kok. Kalau nggak nyaman, tuntut, lapor polisi," kata Djoko di gedung Dewan Harian Nasional 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kalau dia merasa terganggu ya bisa menggugat ke polisi ya. Itu hak pribadi, nggak masalah. 'Kok saya dituduh terus ya?' Silakan, saya kira wajar-wajar saja ya," imbuhnya.

Djoko juga menanggapi pernyataan Partai Hanura yang menyebut isu PKI itu jadi 'jualan' kubu Prabowo Subianto sejak Pilpres 2014. Djoko mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

"Saya tidak tahu, iya kan. Lebih baik tidak tahu, nanti pura-pura tahu malah diperiksa polisi gue," akunya.



Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa gerah diserang isu hoax, terutama soal tuduhan dirinya aktivis PKI. Jokowi heran masih ada orang yang memercayai isu tersebut.

"Saya kadang sedih kalau sudah masuk tahun politik isinya fitnah, kabar bohong, saling hujat. Coba dilihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah seperti itu, PKI dibubarkan 1965-1966, lahir saya tahun 1961. Berarti umur saya baru 4 tahun, la kok bisa diisukan Presiden Jokowi aktivis PKI. Apa ada PKI balita? Ya kan masih balita, 4 tahun," ujar Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11).

Jokowi menyebut ada 9 juta penduduk Indonesia yang memercayai isu tersebut. Dia mengaku sudah 4 tahun diserang isu PKI.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," papar Jokowi.

"Saya ini sudah 4 tahun diginiin. Ya Allah, sabar, sabar, tapi saya sudah bicara karena ada 6 persen yang percaya berita ini. Enam persen itu 9 juta (penduduk) lebih lo. La kok percaya?" tuturnya. (rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads