Ketua GNPF Setuju Ormas Tak Pakai Lambang Tauhid

Ketua GNPF Setuju Ormas Tak Pakai Lambang Tauhid

Indra Komara - detikNews
Jumat, 23 Nov 2018 19:46 WIB
Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak (Indra/detikcom)
Jakarta - Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak setuju ormas tidak menggunakan bendera berkalimat tauhid. Menurutnya, sangat rawan jika kalimat tauhid dipasang di bendera.

"Kalau kita bicara soal bendera, bendera itu sebenarnya, kalau mau jujur saya setuju. Kalimat tauhid dipakai ormas, ini rawan. Saya bahkan ekstrem lagi bilang Saudi pun kalau bisa diganti saya lebih seneng," kata Yusuf di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polemik soal bendera berkalimat tauhid memang masih menjadi perdebatan pasca-insiden pembakaran bendera di Garut. Dia masih menyayangkan adanya insiden pembakaran tersebut.

"Jadi satu saat tatkala yang dibakar itu bendera berlambang kursi, yang marah pemilik bendera, tapi kalau yang dibakar kalimat tauhid dan lambang Kakbah, pasti semua umat marah," jelas Yusuf.



Bendera dengan simbol Islam juga disinggung Yusuf. Dia mengambil contoh gambar Kakbah di logo Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut Yusuf, logo partai yang diketuai Romahurmuziy itu sangat rawan diperlakukan tidak semestinya. Apalagi di PPP sedang ada konflik internal.

"Sama dengan yang kami sampaikan dengan Romahurmuziy, kalau bisa tolong dong, kalau bisa diganti deh Kakbah-nya. Karena itu kiblat umat Islam yang Anda buat gontok-gontokan dua kelompok dalam satu organisasi," tutur dia.

Meski demikian, Yusuf tetap menghormati penggunaan logo Kakbah di PPP jika sesuai dengan ketentuan. Dia mengingatkan PPP berhati-hati terhadap logo Kakbah itu.

"Kalau menganggap sesuai itu ya kami menghormati," kata Yusuf. (idn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads