"Jadi hasil final rekonsiliasi akan diumumkan besok. Kemudian untuk besok, setelah kita melakukan final rekonsiliasi, untuk penumpang yang nama-namanya tidak termasuk dalam penumpang yang sudah teridentifikasi, semuanya akan kami berikan kepada pihak Lion, maskapai," Kepala DVI Polri Kombes Pol Lisda Cancer dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2018).
Identifikasi korban ini dihentikan pada Jumat (23/11) setelah sampel body part korban habis dari 195 kantong jenazah yang terkumpul. Lisda menegaskan hari ini tim DVI RS Polri masih berupaya mencocokkan identifikasi korban di laboratorium DNA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lisda menuturkan saat ini masih ada 24 sampel body part yang belum teridentifikasi. Tim RS Polri akan melakukan pengecekan ulang guna memastikan adanya korban yang kembali dikenali.
"Apakah artinya kalau hasil tidak bagus apakah perlu pengulangan (pemeriksaan DNA) akan dievaluasi lagi tanggal 23. Yang jelas pemeriksaan seluruh sampel DNA yang ada pada kami itu diperkirakan tanggal 23 selesai," kata Lisda.
Dia menambahkan pengurusan dokumen korban akan diambil alih pihak Lion Air, termasuk surat kematian.
"Nanti untuk pengurusan segala dokumennya yang berhubungan dengan hak-hak penumpang itu akan diambil alih untuk proses pengurusan oleh pihak Lion," jelasnya.
Wakil Kepala Operasi Tim DVI Polri Kombes Triawan Marsudi menambahkan besok pihak Lion Air juga hadir di RS Polri. RS Polri akan menyerahkan data korban yang teridentifikasi. Dengan demikian, proses identifikasi di RS Polri berakhir.
"Otomatis berakhir, wong nggak ada yang diperiksa," ujar Triawan.
Hingga sore hari ini, sudah 109 korban Lion Air yang teridentifikasi. Rinciannya, laki-laki 78 orang dan perempuan 31 orang.
Saksikan juga video 'Keluarga Korban Lion Air Berharap Dibuatkan Prasasti':