"Tim KNKT melanjutkan pencarian CVR dengan beberapa metode dengan menggunakan high resolution side-scan sonar, sub-bottom profiling. Sub-bottom profiling ini adalah untuk mendeteksi benda apa saja di dalam lumpur. Tadi disampaikan Kabasarnas kita sebelumnya menggunakan side scan sonar dan multibeam echo-sounder, namun itu untuk permukaan," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam rapat bersama Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Baca juga: Menhub: FDR Lion Air PK-LQP Berhasil Diunduh |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang untuk di dalam lumpur, kita akan menggunakan sub-bottom profiling dan magneto serta nanti kita akan melakukan penyedotan lumpur di beberapa tempat yang kita curigai di mana terdapat CVR atau black box," tutur Soerjanto.
KNKT juga akan memakai alat tertentu dalam proses lanjutan pencarian CVR PK-LQP. Sejumlah penyelam dengan kualifikasi tertentu juga akan diterjunkan.
"Dan kita juga menggunakan world class ROV yang dilengkapi dengan empat kamera dengan robotic arm dan penyelam-penyelam yang profesional karena kami tak berani menggunakan penyelam dengan sistem scuba. Kami akan menggunakan penyelam yang certified di kedalaman 25-35 meter," sebut dia.
(gbr/fdn)