Menurut salah seorang warga pulau Sebesi, Subagyo, sudah seminggu terakhir abu vulkanik Anak Krakatau dirasakan warga pulau yang jaraknya 19 km tersebut.
"Sudah hampir seminggu ini, cuma ya itu kadang-kadang tergantung anginnya. Kadang abunya juga sampai Sidomulyo," ujarnya saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecamatan Sidomulyo berada di Lampung Selatan, wilayah itu ada berjarak sekitar 57 km dari gunung Anak Krakatau.
Subagyo melanjutkan, kondisi abu vulkanik yang sampai di daerahnya itu merupakan hal biasa. Hal itu lantaran beberapa tahun ke belakang Anak Krakatau sudah sering meletus dengan skala kecil.
"Ya sudah biasa, karena kan emang dulu juga sering meletus, kita sudah biasa lah," katanya.
Pada Senin kemarin, anak-anak sekolah di pulau Sebesi sampai memakai masker untuk menghindari dampak dari abu vuklanik tersebut.
"Kemarin kita bagi-bagi masker ke warga di sana, dari Puskesmas. Dibagiin sama petugas Puskesmas pulau Sebesi," kata dia.
Sementara itu, dari data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menunjukkan. Letusan Anak Krakatau terpantau pada Rabu (21/11) sudah 100 kejadian. Jumlah itu terhitung dari pukul 06.00-12.00 WIB.
Wisatawan dan masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Anak Krakatau dengan radius 2 km dari kawah gunung.
Simak Juga 'Erupsi Mencekam Gunung Anak Krakatau':
(rvk/asp)











































