Paus yang Mati di Wakatobi Makan 6 Kg Sampah

Paus yang Mati di Wakatobi Makan 6 Kg Sampah

Raja Adil Siregar - detikNews
Rabu, 21 Nov 2018 13:13 WIB
Isi perut bangkai paus sperma di Wakatobi. (Dok. Istimewa)
Palembang - Seekor paus sperma berwarna hitam ditemukan mati di Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dalam perut paus itu, ada sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun langsung turun untuk melakukan penelitian.

"Laporan tim balai sudah kita terima dan saya minta agar diteliti. Nanti diteliti oleh akademisi perikanan dan kelautan. Ada 6 kilogram sampah dalam perut paus," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat meninjau hutan kota Punti Kayu Palembang, Rabu (21/11/2018).


Jumlah sampah tersebut sendiri dinilai cukup signifikan. Oleh sebab itu, dia minta agar penelitian dilakukan dengan serius oleh peneliti untuk mengetahui secara pasti penyebab utama matinya paus itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara teori memang paus makan ubur-ubur. Karena sampah bening mungkin ya dikira ubur-ubur dan dimakan juga, inilah yang harus diteliti," katanya.

"Presiden sudah perintahkan kami agar lakukan penanganan sampah yang ada di laut. Sampah itu berasal dari darat 80 persen, itulah kenapa disebut sampah laut bukan sampah di laut dan ini selalu ditangani dari hulu-hilir," katanya.

Penanganan itu, salah satunya dilakukan mulai dari sungai. Seperti di Palembang yang termasuk dari 26 kota di Indonesia yang menjadi prioritas kebersihan untuk sampah sungai dan pantai.

Bahkan Siti menilai Pemkot Palembang sebagai salah satu kota yang rajin dan rutin menjaga lingkungan sekitar, serta kebersihan sungai.

"Sekarang sudah mulai ditangani dan ini harus lebih diintensif lagi kebersihannya. Kita sudah teliti 18 kota dan saya sudah minta Dirjen untuk cek kondisi sungainya dan hasilnya bagus. Rencananya di 2025 sudah bisa ditangani permasalahan soal sampah baik di sungai dan di laut," tutup Siti.

Sebelumnya, penemuan bangkai paus sperma itu berawal saat Taman Nasional Wakatobi SPTN menerima laporan dari anggota staf WWF SESS tentang adanya bangkai paus yang terdampar di perairan Pulau Kapota, Resort Wangi-Wangi.

Personel SPTN Wilayah I bersama WWF SESS, tim dosen Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi, serta masyarakat langsung datang melakukan peninjauan lapangan pada 19 November 2018, sekitar pukul 08.00 Wita.

Berdasarkan hasil peninjauan lapangan, jenis paus yang terdampar merupakan paus sperma (Physeter macrocephalus) dengan ukuran panjang kurang-lebih 9,5 meter dan lebar kurang-lebih 4,37 meter dalam keadaan mati dan sudah mulai membusuk.


Simak Juga 'Miris! Isi Perut Bangkai Paus Ini Dipenuhi Sampah':

[Gambas:Video 20detik]


(ras/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads