"Kita hormati pilihan strategi Pak SBY dan kawan-kawan di PD," ujar Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo kepada wartawan, Senin (19/11/2019).
"Ketika PD mengambil strategi 'fokus pileg dulu, kampanye pilpres nanti Maret 2019', ya itu wajar dan perlu dihormati. Tugas BPN Prabowo-Sandi untuk bisa bersinergi dengan pimpinan dan caleg PD di lapangan agar efek elektoralnya tinggi," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Wasekjen PAN Faldo Maldini mengatakan lama atau sebentarnya SBY mengkampanyekan Prabowo-Sandi tidak berpengaruh. Mengingat SBY sudah sangat berpengalaman dalam berkampanye.
"Pak SBY itu jagoan. Kesatria yang sudah sering tanding, apalagi selalu menang, mau lama, mau bentar, saya rasa tidak terlalu berpengaruh," kata Faldo.
"Bang Sandi kan strateginya turun terus ke banyak titik dari awal, kalau master of kungfu kayak Pak SBY, semua politikus tabik sama beliau. (Kampanye) seminggu saja sudah sudah menggetarkan itu, apalagi sebulan. Guru politiknya semua politikus beliau itu," sambung dia.
Selain itu, menurut Faldo, setiap partai memiliki strategi masing-masing dalam mengkampanyekan capres-cawapres yang diusung. Misalnya, partainya yang memilih turun dari awal untuk mengenalkan platform Prabowo-Sandiaga.
"Pak SBY bersama Demokrat pilih ambil peran banyak di finishing touch, dua kali menang pemilu, tidak ada yang ragu dengan ilmu dan kepiawaian beliau. Kami selalu percaya satu sama lain di dalam koalisi ini," ujarnya.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menjelaskan partainya berkomitmen memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Untuk itu, SBY mulai Maret 2019 akan turun mengkampanyekan Prabowo.
"Pak SBY akan turun. Bulan Maret (2019) nanti dia akan turun untuk mengkampanyekan Pak Prabowo," ujar Rachland kepada wartawan di Yogyakarta, Minggu (18/11/2018).
Simak Juga 'Ruhut Sitompul: Hati Terdalam SBY Maunya Dukung Jokowi!':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini