"Di masa lalu, saya dengar teman kita (caleg) berkelahi sesama teman sendiri di dapil rebutan suara. Merasa dapilnya selebar daun kelor di situ saja. Padahal luas, ya ditolong," ujar Djarot saat acara rangkaian Safari Kebangsaan di Kantor DPC PDIP Karawang, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).
"Tahun 2019 ini harus berbagi dan calon harus turun ke bawah, kita tidak bisa menang sendiri, harus kerja sama dan gotong royong sama kawan kita," kata Djarot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kader PDIP di Karawang berkelahi, ia menyatakan harus dilaporkan pengurus DPP PDIP agar bisa diselesaikan. Ia berharap PDIP bisa menang di Karawang.
"Tahun 2019 ini harus berbagi dan calon harus turun ke bawah, kita tidak bisa menang sendiri, harus kerja sama dan gotong royong sama kawan kita," kata Djarot. (Faieq/detikcom) |
"Kalau sampai berkelahi, lapor kami DPP partai cuma mereka tertib dan disiplin hakulyakin kita bisa menang besar," jelas dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menargetkan kader PDIP bisa meraih suara lebih dari 60 persen untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Sebab, program kebijakan yang dilakukan capres Jokowi sudah bisa dinikmati masyarakat.
"Karena apa yang dikerjakan Pak Jokowi itu sudah dinikmati oleh setiap orang. Kartu Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, infrastruktur. Tolong kader turun ke bawah, sampaikan itu, bahwa pembangunan paling pesat adalah di masa Jokowi sebagai Presiden Indonesia," tutur Djarot.
Apalagi, menurut Djarot, Jokowi mempunyai pengalaman rekam jejak yang jelas. Jokowi memimpin pemerintah mulai jadi wali kota hingga presiden.
"Pak Jokowi sudah punya pengalaman. Wali kota sudah dua kali, Gubernur DKI, Presiden sudah teruji. Kalau tidak disampaikan kepada warga, rugi saja," katanya. (fai/aan)












































"Tahun 2019 ini harus berbagi dan calon harus turun ke bawah, kita tidak bisa menang sendiri, harus kerja sama dan gotong royong sama kawan kita," kata Djarot. (Faieq/detikcom)