Tuding Kubu Humphrey Caper, PPP: Mau Islah Kok Bikin Ulah

Tuding Kubu Humphrey Caper, PPP: Mau Islah Kok Bikin Ulah

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Jumat, 16 Nov 2018 14:52 WIB
Sekjen PPP Arsul Sani (Foto: dok. PPP)
Jakarta - PPP kubu Muktamar Jakarta menggelar Mukernas III dan membuka opsi islah dengan PPP yang diketuai Romahurmuziy (Rommy). Namun langkah tersebut dinilai tidak tepat dan sekadar mencari perhatian.

"Biar menarik perhatian publik, mereka angkat dua isu. Pertama, islah. Lah, kalau mau islah kan bukan dengan cara bikin ulah. Cukup datang ke kantor DPP dan bicara baik-baik dengan kami, sampaikan apa maunya," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (16/11/2018).

Hal kedua yang disorot ialah isu elektabilitas PPP yang disebutkan di bawah ambang batas parlemen. Arsul menganggap PPP kubu Humphrey Djemat ahistoris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ini juga tandanya nggak ngerti sejarah PPP. Pada pemilu-pemilu lalu, sejak Pemilu 2004, hasil suara riil PPP adalah antara 2,5 sampai dengan 3 kali hasil survei. Bahkan pada Pemilu 2014 lalu, survei PPP paling tinggi hanya 2,2%, tapi hasil riilnya 6,53%," ungkap Arsul.

"Nah kalau sekarang malah antara 2,4% sampai dengan 4,7%, artinya dari sisi survei malah lebih tinggi dari yang hasil survei pemilu-pemilu sebelumnya. Maka mereka bilang khawatir itu menandakan mereka nggak tahu sejarah," sambungnya.

Arsul menganggap PPP kubu Muktamar Jakarta itu hanyalah berisi kelompok-kelompok yang ilegal. PPP kubu Muktamar Jakarta dinilai sedang mencari perhatian (caper) agar kubu Timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendekat.


"Kelompok PPP ilegal sedang caper," ujar Arsul.

PPP kubu Rommy sudah jengah atas ulah PPP kubu Humphrey. Mereka berencana mengambil langkah hukum.

"Mereka sudah berkali-kali bikin ulah dengan memalsu kop surat, stempel, membohongi publik dengan menyatakan sebagai DPP PPP, maka kesabaran kami sudah abis. Kami akan ambil tindakan hukum secara pidana," kata Arsul.


Diketahui, PPP versi Muktamar Jakarta sudah menggelar Mukernas III. Mukernas itu membahas islah dengan PPP yang dipimpin Rommy. Namun Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, menyebut sudah mengajak kubu Rommy untuk islah tapi tidak ada jawaban.

"Niat baik untuk membangun persatuan partai dijawab oleh pihak Romahurmuziy dan kawan-kawan dengan sambutan ingin pidanakan penyelenggara dan peserta Mukernas III sehingga niat baik kami menjadi pupus dan patah arang. Bak kata pepatah, 'air susu dibalas air tuba'," ucap Humphrey di kantornya, Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).


Dalam Mukernas III, PPP kubu Muktamar Jakarta juga resmi memberikan dukungan kepada capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Mereka berjanji menggerakkan mesin partai untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

"Berkaitan visi yang dikeinginkan peserta Mukernas III, maka forum Mukernas III PPP Muktamar Jakarta menjatuhkan dukungan politiknya untuk sama-sama berjuang dengan calon presiden nomor urut 02, yakni pasangan Prabawo-Sandiaga di Pilpres 2019," kata Humphrey.


Saksikan juga video 'PPP Bantah Pencitraan di Balik Penggratisan Tol Suramadu':

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads