"IOWave Exercise (India Ocean Wave Exercise) menjadi salah satu wadah untuk melatih masyarakat melakukan evakuasi secara mandiri jika merasakan gempa potensi tsunami," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat membuka acara tersebut di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
Pelatihan IOWave ini rutin digelar setiap 2 tahun. Untuk tahun ini digelar selama 3 hari pada 15-17 November, diikuti 13 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, Oman, Maldives, Timor Leste, Iran, Pakistan, Mauritius, Australia, Sri Lanka, Tanzania, dan Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwikorita menyebut pelatihan ini penting karena gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami bisa terjadi kapan saja. Seluruh personel BNPB serta BPBD serta unsur SAR lainnya harus selalu bersiaga selama 24 jam, termasuk kesiapan infrastruktur evakuasi.
"Shelter evakuasi, jalur evakuasi, dan rambu evakuasi juga penting untuk menjadi perhatian pemerintah daerah yang wilayahnya rawan tsunami," ucap Dwikorita.
"Belajar dari peristiwa tsunami yang baru saja terjadi di Palu, meskipun BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami, masih banyak korban berjatuhan. Salah satunya adalah belum terbangunnya infrastruktur evakuasi di wilayah tersebut dengan lengkap," imbuh Dwikorita. (dhn/dhn)