"Kebiadaban dan apalagi kata yang tepat buat negara zionis yang membantai warga sipil di Gaza, mereka di blokade sejak 2006 hingga sekarang terus di serang dan di bom, terkutuklah Israel dan pendukungnya," ujar Ketua Komisi I Abdul Kharis, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/11/2018).
Kharis mengatakan, Indonesia tak hanya melihat serangan Israel ke Palestina sebagai isu keagamaan. Namun, agresi tersebut juga sebagai bentuk penjajahan atas kemerdekaan Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk solidaritas, Kharis meminta pemerintah mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar rapat darurat. Selain itu, juga untuk membentuk tim independen serta melaporkan hasilnya kepada dunia atas konflik di Jalur Gaza.
"Israel memiliki tanggung jawab di bawah hukum Hak Asasi Manusia dan kemanusiaan internasional untuk melindungi warga sipil, karena itu PBB harus mengusut hingga tuntas dan jangan biarkan pelanggaran HAM di depan mata rakyat dunia terjadi di Gaza, Palestina," kata Kharis.
![]() |
"Sebuah rancangan resolusi bisa Indonesia ajukan di Dewan Keamanan PBB, juga menuntut agar Israel segera menghentikan pembalasan militernya, hukuman kolektif, dan penggunaan kekuatan yang melanggar hukum terhadap warga sipil, termasuk di Jalur Gaza," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali menewaskan warga Palestina. Serentetan tembakan roket ini juga menghancurkan studio stasiun televisi Hamas.
Serangan udara Israel ini dilakukan setelah 200 roket ditembakkan dari wilayah Hamas pada Senin (12/11) sore hingga malam hari. Sebanyak 60 roket dicegat pertahanan rudal dan kebanyakan jatuh di daerah terbuka.
Saksikan juga video 'Israel Digempur Roket Palestina':
(mae/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini