"Kalau kumuh kotor itu gimana maksudnya? Kalau kotor karena sampah kan nggak, kita sampah masing-masing saja kita buang sendiri. Jadi nggak bikin kotor," kata salah seorang pedagang asongan di kolong skybridge Tanah Abang, Harun (57) saat ditemui, Selasa (13/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya itu kan pendapat orang. Sekarang kan (skybridge) di atas belum selesai. Kalau sudah selesai kita pindah ke atas. Bakalan rapi di sana," ujarnya.
Biasanya lorong skybridge itu mulai padat sejak pukul 14.00 WIB hingga sore. Pedagang menyebut keberadaan mereka tak berniat mengganggu akses pejalan kaki.
"Kan kita cuma di pinggir-pinggir. Nggak mungkin juga kita dagang di tengah jalan, orang-orang lewat. Kita datang di sini karena belum ada tempat. Kalau nggak dagang, dapat duit dari mana," kata pedagang lainnya, Mahdi.
Para pengunjung juga berharap pedagang tertib meski harus menggelar dagangannya di trotoar dan lorong skybridge. Namun pengunjung ingin akses pejalan kaki tetap ada.
"Kan sudah berkali-kali ditertibkan tapi sekarang masih kayak gini. Kalau yang di trotoar sih memang agak padat, kalau jalan papasan agak susah. Tapi selagi teratur dan kita masih bisa jalan, nggak masalah juga. Kita tunggu pemerintah aja ngasih aturan biar baik buat pedagang, baik buat pengunjung," kata seorang pengunjung bernama Sari.
Saksikan juga video 'PKL Padati Kolong Skybridge Tanah Abang':
(abw/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini