Ternyata, Ucup tidak setuju ayahnya menikah lagi. Dari 5 bersaudara, Ucup paling menentang perkawinan bapaknya tersebut dengan korban.
"Motifnya sakit hari karena bapaknya ini kawin lagi, kawin sama yang dibunuh itu," kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono saat berbincang dengan detikcom, Pandeglang, Banten, Selasa (13/11/2018).
Pelaku ditenggarai selalu menentang keputusan bapaknya menikah dengan korban. Selain itu, pelaku juga dikenal memiliki penyakit epilepsi bawaan sejak kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum membunuh ibu tirinya, pelaku sempat meminta bapaknya mengambil kertas dan pulpen. Tapi hal itu bukan terkait dengan permintaan warisan atau wasiat. Pelaku, menurutnya tiba-tiba saja meminta kertas agar dibuatkan doa oleh bapaknya.
"Itu hanya modus saja, tiba-tiba malam-malam minta doa kepada bapaknya, karena nggak ada pulpen dan kertas keluar rumah ke warung, pas lagi itu tiba-tiba anaknya pergi meninggalkan (untuk membunuh)," ujarnya.
Saat ini, pelaku sendiri masih ditahan di Polsek Cigeulis. Sudah 8 saksi yang dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian Polres Pandeglang. (bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini