"Cara mengirim bunga di makam dan ke makam tidak diatur oleh syariat. Hanya kebiasaan kita. Bahkan di negeri asal Nabi Muhammad SAW di Arab tidak ada budaya memberi bunga ke makam," kata juru debat BPN Prabowo-Sandi, Sodik Mujahid, kepada wartawan, Senin (12/11/2018).
Sodik juga mengomentari kritik Gus Fallah soal Sandi yang melangkahi salah satu makam. Ia meminta Gus Fallah kembali membaca Alquran dan hadis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sodik, Alquran dan hadis mengatur dengan kuat bagaimana sesama manusia yang masih hidup saling menghormati. Ia kemudian mengungkit momen saat Sandi mencium tangan Ma'ruf Amin.
"Semangat Alquran dan hadis lebih kuat dan lebih detail mengatur anjuran menghormati yang masih hidup daripada menghormati orang yang sudah wafat," tuturnya.
"Itulah sebabnya, Sandi sangat hormat kepada orang tuanya, kepada yang lebih tua, kepada ulama dan pemimpin, kepada sesama, dan kepada bawahan yang masih hidup. Atas dasar ini, Sandi cium tangan dan hormat kepada Kiai Ma'ruf Amin," imbuh Sodik.
Cawapres Sandiaga Uno tengah disorot. Bukan hanya aksinya melangkahi makam, cara tabur bunga cawapres nomor urut 02 itu juga disorot.
"Makam itu diduduki saja nggak boleh, ini malah dilangkahi sama Sandiaga, itu bukan watak warga NU. Cara Sandiaga menabur bunga juga seperti memberi makan pada ternak," kata Nasyirul.
Simak Juga 'Viral Video Sandiaga Langkahi Makam Pendiri NU':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini