Ini Alasan KH Ma'ruf Amin Ogah Poligami

Blak-blakan KH Ma'ruf Ami

Ini Alasan KH Ma'ruf Amin Ogah Poligami

Sudrajat - detikNews
Senin, 12 Nov 2018 14:25 WIB
Ma'ruf Amin dan Wury Estu Handayani (Ray Jordan/detikcom)
Jakarta -

Bagi KH Ma'ruf Amin, Hj Siti Huriyah adalah satu-satunya perempuan yang layak mendampinginya hingga maut memisahkan keduanya. Sama sekali Ma'ruf tak tergoda menduakan cintanya kepada perempuan yang dinikahinya pada 26 Mei 1964 tersebut.

"Saya nggak sempet, satu aja nggak keurus. Jadi kalau dua itu menggilirnya itu nggak sempet, terlalu repot," ungkap lelaki kelahiran Tangerang, 11 Maret 1943, itu dalam acara Blak-blakan yang tayang di detikcom, Senin (12/11/2018).

KH Ma'ruf Amin dan Wury Estu HandayaniKH Ma'ruf Amin dan Wury Estu Handayani (Foto: Ist)



Alasan lainnya, ia mengaku takut bila terjadi kesalahpahaman, baik antara dirinya dan salah satu istri ataupun di antara para istrinya. Karena itu, dia memutuskan tak berpoligami, meski godaan dan dorongan dari orang-orang dekatnya selalu ada. "Saya cari aman saja, agar pikiran terpecah sebab dalam keseharian sudah banyak masalah yang harus dihadapi," kata Ma'ruf.

Selain itu, dalam buku 'KH Ma'ruf Amin Penggerak Umat Pengayom Bangsa', Ma'ruf berpandangan Nabi Muhammad pun cuma melakukan poligami ketika istri pertama sudah meninggal dunia. Lagi pula landasan Rasulullah menikah lagi bukan karena nafsu, melainkan karena bentuk kepedulian dan menguatkan iman para janda yang suaminya syahid di medan perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia baru menikah kembali setelah Huriyah, yang memberinya 8 anak, meninggal dunia pada 21 Oktober 2013 di RS Premier Jatinegara karena penyakit lever. Dalam buku dikisahkan, komunikasi terakhir antara Ma'ruf dan Huriyah terjadi saat dia hendak menunaikan tugas sebagai Amirullah Hajj pada Oktober 2013.

Kala itu Huriyah berkeras mengantar Ma'ruf ke bandara meski kondisi kesehatannya terganggu. Rupanya itu adalah isyarat perjumpaannya terakhir dengan sang suami dalam kondisi sadar. Sebab, ketika Ma'ruf kembali ke Tanah Air, Huriyah sedang dalam kondisi kritis.

Dari Bandara Soekarno-Hatta, Ma'ruf langsung menuju rumah sakit untuk menemani sang istri. Selama 9 jam dia menemani Huriyah di ruang perawatan hingga kemudian ajal menjemputnya.


Anak-anaknya yang telah dewasa tak tega melihat ayah mereka hidup sendiri dan kesepian sepeninggal belahan jiwanya tersebut. Mereka mendorong sang ayah menikah lagi agar ada teman untuk berbagi dan membantu merawatnya. Begitu pun sejumlah kolega dan sahabat Ma'ruf.

Akhirnya, pada 31 Mei 2014, dia menikahi Wury Estu Handayani. Perawat gigi di sebuah puskesmas di Jakarta itu telah dikaruniai dua anak dari pernikahan sebelumnya.

Soal usia Wury yang terpaut jauh dengannya, Ma'ruf secara berseloroh mengatakan hal itu adalah berkah agar dirinya benar-benar mendapatkan perawatan dengan baik. "Ya, kalau seusia saya kan jadi (malah) merepotkan saya. Sudah sayanya repot, direpotin lagi," ujarnya. (jat/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads