Sebelum Wakil Presiden tiba di lokasi peninjauan, pengungsi yang ada di kamp pengungsian ini mulai memfungsikan Masjid Athirah untuk salat Duhur berjamaah. Seluruh pengungsi ini adalah korban gempa bumi dan likuifaksi yang terjadi pada tanggal 28 September lalu di Wilayah Desa Jonoge dan Desa Mpanau.
Saat meninjau dan bertatap mula dengan para pengungsi, JK menyemangati warga untuk bangkit dan kembali bersemangat menjalani hidup keseharian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yadi Jentak selaku Kordinator Lapangan Bantuan DMI menjelaskan alasan penggunaan nama Orangtua Wapres Jusuf Kalla pada masjid yang dibangun oleh relawan DMI adalah atas permintaan warga.
Warga bersyukur atas perhatian Jusuf Kalla selaku Ketua Umum DMI yang meminta agar segera membangun masjid semi permanen di sekitar kamp pengungsian dan hunian sementara korban bencana alam di Sulteng.
Sejak dimulainya program pembangunan Masjid Semi Permanen di Palu, Sigi dan Donggala pekan lalu, Dewan Masjid Indonesia sudah membangun 4 masjid semi permanen sebagai pengganti masjid yang rusak ataupun rubuh akibat bencana alam. Keempat masjid tersebut merupakan bagian dari 30 masjid yang akan dibangun oleh DMI di Palu, Sigi dan Donggala. DMI mendapat bantuan dana dari sejumlah pengusaha untuk pembangunan masjid ini.
Pada kesempatan ini, Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris disaksikan JK selaku Ketua Umum DMI menyerahkan bantuan dana kepada pengurus DMI Propinsi Sulteng sebesar Rp 270 juta yang dikumpul dari karyawan BPJS Kesehatan seluruh Indonesia.
Dana tersebut diperuntukkan untuk membantu pembangunan sarana ibadah, diantaranya pembangunan tempat wudlu dan tandon air yang akan dikerjakan oleh para relawan DMI.
(fiq/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini