Backpacking ke Eropa Bersama Mama, Mengapa Tidak?

Backpacking ke Eropa Bersama Mama, Mengapa Tidak?

Melisa Mailoa - detikNews
Minggu, 11 Nov 2018 18:33 WIB
Foto: dok. Edna Caroline
Jakarta - Malam itu Edna Caroline Pattisina tancap gas membelah kemacetan ibu kota menuju Cilandak Town Square di Jakarta Selatan. Ia ada janji penting dengan Steven, adik laki-laki semata wayangnya. Pertemuan rahasia ini sengaja dilakukan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan ibu mereka, Jeanne Pattisina R.

"Mama kan sudah lama ingin lihat bunga tulip di Belanda. Ini salah satu impiannya," ujar Edna memulai percakapannya dengan sang adik. Setelah belasan tahun tenggelam dalam kesibukan sebagai wartawan harian Kompas, Edna punya satu rencana untuk sang mama, panggilan dia dan adiknya untuk ibu mereka. Dan dia sudah tak sabar mendiksusikan keinginannya memberikan hadiah kejutan untuk 'mama' dengan adiknya. Hadiah yang dirahasiakan dari mamanya itu adalah jalan-jalan ke Eropa.

Ide Edna memberikan hadiah jalan-jalan untuk sang mama sebenarnya agak nekat juga. Bukan lantaran jauhnya perjalanan atau soal ongkosnya yang tak murah. Tapi karena usia sang ibu yang sudah tak lagi muda, 68 tahun. Apalagi Jeanne punya masalah pada jantungnya. Sudah 13 tahun belakangan ini ia rutin bolak balik ke rumah sakit karena penyakit aritmia, gangguan irama jantung. Aritmia menyebabkan jantung berdetak lebih cepat atau sebaliknya, lebih lambat atau bisa pula tak beraturan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai anak sulung, Edna tentu tak asal modal nekat merencanakan perjalanan ke Eropa untuk mamanya. Meski harus berobat jalan, Jeanne masih bisa beraktivitas normal sehingga masih mungkin untuk pelesir jauh ke Eropa. Bagi Edna, hadiah jalan-jalan ke Eropa merupakan ungkapan terima kasih atas perjuangan ibunya yang banting tulang membesarkan kedua buah hatinya dalam kondisi serba sulit.

Ketika usia Jeanne masih 35 tahun, ia harus menerima kenyataan pahit. Suaminya berpulang, meninggalkannya bersama dua anak yang masih kecil. Saat itu Edna masih berusia 8 tahun, sedangkan adiknya terpaut 3 tahun lebih muda. Harta yang ditinggalkan suaminya untuk melanjutkan hidup hanya sebuah rumah kecil di daerah Sunter, uang dan pesangon yang jumlahnya tak seberapa. Dari semula ibu rumah tangga, Jeanne bekerja sebagai sekretaris di satu perusahaan. Dia memikul tugas ganda, sebagai ibu sekaligus ayah bagi kedua anaknya.

Fokus mamanya kala itu, Edna menuturkan, hanya satu hal yaitu bagaimana anak-anaknya bisa terus bersekolah. "Dulu hidupnya hanya diisi dengan kerja...kerja doang. Fokus dia pokoknya anaknya harus sekolah," kata Edna saat berbincang dengan detikX pekan lalu. Pelesiran, apalagi ke luar negeri, ada di urutan ke-100. "Jangankan jalan-jalan, dia nggak beli baju, makan juga sehemat mungkin. Akhir bulan cuma masak tumis kol dicampur telor. Kalau gajian baru beli sate, sepuluh tusuk dibagi bertiga."

Bagaimana perjalanan Edna bersama mamanya yang sudah lumayan lanjut usia di Eropa, baca selengkapnya di detikX, Jalan-jalan ke Eropa untuk Mama (sap/sap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads