"Substansi ajaran Islam itu adalah meninggikan akhlak. Apa pun profesi muslim tersebut, sebagai ulama kah, sebagai politisi kah, sama yang dibawa adalah akhlak yang baik, dan akhlak yang baik tercermin dari pilihan kata-katanya," kata Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada detikcom, Sabtu (10/11/2018).
Dahnil menilai adalah sah dan wajar jika berbeda pandangan dalam politik. Menurutnya, tak elok jika ada politisi yang menuduh orang yang berbeda pandangan dengan tudingan difabel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menganggap ucapan tersebut juga merendahkan kaum difabel. Dahnil mengajak agar perbedaan sikap politik ditanggapi dengan bergembira tanpa perlu menebar tudingan yang tak pantas.
"Bagi saya itu merendahkan saudara-saudara kita yang difabel. Mari bergembira saja dalam perbedaan sikap politik tanpa perlu menebar tudingan-tudingan yang tak pantas," ujar Dahnil.
Sebelumnya cawapres yang mendampingi Joko Widodo (Jokowi), Ma'ruf Amin, mengatakan banyak prestasi yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia pun menggunakan istilah 'buta' dan 'budek' bagi yang tidak bisa melihat prestasi Presiden Jokowi.
"Orang sehat bisa dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan oleh Pak Jokowi, kecuali orang budek saja tidak mau mendengar informasi dan kecuali orang buta saja tidak bisa melihat realitas kenyataan," ujar Ma'ruf Amin dalam sambutan deklarasi Barisan Nusantara, di Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).
Ia kemudian menegaskan, ucapannya tidak menuduh seseorang. Dia juga mengatakan ucapannya itu bukan karena marah kepada orang lain.
"Saya tidak marah, dan bukan sedang menuduh siapa-siapa. Saya cuma bilang, kalau ada yang yang menafikan kenyataan, yang tak mendengar dan melihat prestasi, nah sepertinya orang itu yang dalam Alquran disebut แนฃummum, bukmun, 'umyun. Budek, bisu, dan tuli," ujar Ma'ruf kepada Tim Blak blakan detikcom.
Tonton juga video 'Tim Prabowo Hadirkan PPIR Hadapi Tim Bravo 5 Jokowi '