Ini Rangkaian Tes Kejiwaan Rohandi Penyerang Polsek Penjaringan

Ini Rangkaian Tes Kejiwaan Rohandi Penyerang Polsek Penjaringan

Zunita Putri - detikNews
Sabtu, 10 Nov 2018 05:07 WIB
Rohandi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Rohandi (31) akan menjalani pemeriksaan kejiwaan terkait kasus penyerangan yang dilakukannya di Polsek Penjaringan, Jakarta Utara. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Tim Psikologi Mabes Polri, apa saja rangkaiannya?

"Pemeriksaan nanti akan dilakukan dari Biro Psikologi, ada tools-tools gitu dan ada materi-materi untuk mengecek kejiwaan secara komprehensif terhadap hal itu. Nanti, dari beberapa hasil item tes, nanti kami bisa menyimpulkan kondisi kejiwaan yang bersangkutan," tutur Karo Penmas Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Jumat (9/11/2018).

Dedi menjelaskan, hasil dari pemeriksaan kejiwaan Rohandi, Tim Psikologi Polri hanya membutuhkan waktu satu hari untuk mengetahui benar-tidaknya Rohandi mengalami gangguan kejiwaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemeriksaan itu biasanya memakan waktu analisis satu hari selesai," jelasnya.


Sementara itu, Kapolres Metro Jakut Kombes Reza Arif Dewanto mengatakan pihaknya masih menentukan jadwal untuk memeriksa kesehatan Rohandi. Reza mengatakan saat ini pihaknya masih fokus mengumpulkan keterangan para saksi terkait penyerangan ini.

"Itu akan kita lakukan pemeriksaan psikologis, kejiwaan, (waktunya) ya belum. Nanti kita atur waktunya, karena sekarang kita masih melengkapi pemeriksaan saksi dan sebagainya," ucap Reza.

Menurut Reza, motif Rohandi melakukan penyerangan itu adalah mengakhiri hidupnya. Dia menyerang polisi karena ingin ditembak polisi.

"Motif sementara, ini yang kita dapat itu. Dia ingin mengakhiri hidupnya dengan cara menembak polisi. Sebelumnya kan nyerang polisi itu katanya supaya ditembak sama polisi," ungkapnya.


Penyerangan itu terjadi tepatnya pukul 01.35 WIB. Rohandi mendadak mendatangi Polsek Penjaringan. Saat disapa petugas SPK Brigadir Sihite, Rohandi justru menyerang.

"Pelaku langsung menyerang anggota polisi tersebut dengan menggunakan sebilah golok dan pisau babi, yang kemudian anggota polisi tersebut menghindar dan meminta bantuan rekannya yang sedang berjaga di SPK," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangannya, Jumat (9/11). (zap/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads