"Bisa (diimplementasikan), ini program bagus. Kalau satu desa satu hafiz, ada 6.000 hafiz di satu daerah (Jabar), itu luar biasa. Kita akan kembangkan nanti secara nasional," kata Ma'ruf di Pesantren Al-Falah, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jumat (9/11/2-18).
Jika program tersebut diimplementasikan secara nasional, pesantren akan ditunjuk sebagai rujukan. Nantinya pesantren dapat menjadi tempat para calon hafiz dikader.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun berharap program tersebut akan melahirkan penghafal Alquran secara nasional.
"Terutama barokahnya, dan mereka dapat menuntut umat sesuai dengan Alquran, juga membawa kebaikan," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jabar Juara Lahir Bathin adalah sebuah visi yang dari awal dipikirkan. Visi tersebut bermakna tidak hanya membangun dunia, tapi juga mempersiapkan akhirat.
"Tidak hanya membangun infrastruktur tapi religeositas dan mental juga kita bangun. Kita ingin anak-anak di desa itu dan desanya sendiri punya imam masjid yang hafiz Alquran dan mereka akan menularkan lagi kepada tetangganya, keturunannya, dan seterusnya," jelas pria yang karib disapa Kang Emil itu.
Emil menambahkan, Nahdlatul Ulama memiliki banyak pesantren tahfiz Alquran di Jabar.
"Mayoritas program ini kami titipkan ke Pesantren Tahfidz NU Jabar, mudah-mudahan 6.000-an desa ini dalam hitungan tahun tidak terlalu lama bisa kita hadirkan," tambahnya.
"Bila program ini dirasa baik, kenapa tidak dijadikan program nasional," ucapnya.
Saksikan juga video ' Optimisme Ma'ruf Jadikan Ekonomi Syariah Pilar Ekonomi Nasional ':
(nvl/nvl)