"Di sela-sela pertemuan itu memang saat ini sedang dicarikan waktu untuk melakukan beberapa pertemuan bilateral. Antara lain dengan Australia, dengan tentu isu utama yang akan jadi perhatian adalah antara lain masalah kerja sama ekonomi," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanata Nasir, kepada wartawan di gedung Pancasila Kemlu, Pejambon, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).
Pria yang akrab disapa Tata ini mengatakan dalam pertemuan bilateral, banyak kemungkinan isu yang dibahas. Selain kerja sama ekonomi, tak menutup kemungkinan Jokowi akan membahas isu pemindahan kedubes Australia ke Yerusalem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada pertemuan kepala negara, tentunya apapun yang mereka bisa angkat, tentu kita tidak tahu apa yang Bapak Presiden akan angkat secara bilateral," sambungnya.
KTT ASEAN ke-33 akan digelar di Singapura pada 13-15 November 2018. Tata mengatakan Jokowi rencananya akan melakukan sekitar 17 pertemuan di sela acara tersebut.
Di KTT ASEAN, Jokowi bersama kepala negara ASEAN lainnya akan bertemu dengan beberapa negara di luar ASEAN. Negara-negara tersebut sudah menjalin kerja sama dengan ASEAN.
Untuk pertemuan antara ASEAN dan Rusia, Indonesia menjadi koordinator pertemuan. ASEAN akan menyampaikan pandangan umum mengenai kerja sama antara ASEAN dan Rusia.
Setelah menghadiri KTT ASEAN, Jokowi akan mengunjungi Papua Nugini untuk KTT APEC pada 16-18 November 2018. Dalam pertemuan itu, Jokowi akan membawa beberapa isu utama.
"Yang akan membahas tiga isu. Pertama, terkait dengan pemanfaatan teknologi digital untuk percepat integrasi ekonomi di kawasan. Kedua, pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan; dan, ketiga percepatan pertumbuhan ekonomi melalui reformasi struktural," ucap jubir Kemlu Arrmanatha Nasir, Kamis (8/11) kemarin. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini