"Selama ini yang rawan itu kan di penempatannya. Karena itu, kami langsung menggandeng perusahaan. Tenaga kerja dengan spesifikasi apa yang dibutuhkan, kami beri pelatihannya. Jadi nyambung dengan konsep link and match," kata Direktur AKP Erman Suparno kepada detik.com, Kamis (8/11).
![]() |
Tenaga kerja yang mengikuti pendidikan/pelatihan D1-D2 di AKP, menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era pemerintahan SBY-JK itu, diprioritaskan bagi mereka yang terbatas secara ekonomi. Sebab sistem pendidikan yang berkembang hingga saat ini tidak ramah terhadap masyarakat kurang mampu dan anak-anak yang dianggap kurang cakap secara akademis.
"Lewat AKP saya coba tawarkan pendidikan yang mengedepankan pemerataan dan berkeadilan. Jadi, siapapun bisa masuk AKP," ujar Erman.
Akademi yang dipimpinnya, kata penasihan Asosiasi Pengusaha Indonesia itu, menyediakan kampus, wisma, dan kendaraan antar jemput secara gratis. Sementara pengajarnya antara lain diisi oleh para profesional dari sejumlah negara (Jepang, Korea, Jerman, China, dan India) yang menjadi tenaga ahli di perusahaan-perusahaan di kawasan industri Jababeka. "Mereka tidak kami gaji, free sebagai bagian dari pengabdian perusahaan," ujar Erman.
Sementara untuk biaya pendidikan sebesar Rp 12 juta per tahun akan ditanggung oleh perusahaan terlebih dahulu. Kelak, ketika si siswa memasuki masa magang atau bekerja, gajinya akan dipotong Rp 1 juta per bulan.
Saat ini jumlah siswa yang mulai belajar di AKP sebanyak 200 orang dari berbagai daerah di tanah air. Tahun depan, Erman berharap jumlah siswanya bisa meningkat hingga 500 orang, dan menjadi 1000 - 2.000 siswa pada 2020.
Dalam waktu dekat, Erman akan bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja melalui Balai Latihan Kerja yang tersebar di banyak provinsi, serta dengan technopark dan lembaga-lembaga pelatihan swasta.
Sembilan perusahaan dan dua institusi pendidikan yang telah bekerja sama dengan AKP adalah PT Nuh Sukses Abadi, Solusindo Sistem Pratama, Foodex Inti Ingredients, Prikast Metal Indonesia, Art Tehnika, Candi Sukuh Permai, Master Global Fattah, Multiniaga Internusa, Bathara Tiara Celebes, Jababeka Long Life City, serta Pusdiklat Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia, SMK Tridaya Bekasi, dan Pondok Pesantren Alfath Jalen. (jat/erd)