Jokowi ke Caleg Hanura: Jangan Silau dengan Survei

Jokowi ke Caleg Hanura: Jangan Silau dengan Survei

Andhika Prasetia - detikNews
Rabu, 07 Nov 2018 21:07 WIB
Presiden Jokowi di pembekalan caleg DPR dari Partai Hanura/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, tingginya hasil survei dan pemberitaan yang masif tidak dapat langsung diartikan mendapat kepercayaan dari rakyat. Untuk jadi pemimpin, dibutuhkan kerja keras dan pendekatan yang bagus dengan masyarakat.

"Kita tahu banyak masyarakat yang tak terjangkau oleh Facebook, Instagram, Twitter. Banyak masyarakat yang tidak percaya dengan media-media seperti ini. Glamornya, riuhnya, di media sosial tidak menjamin kepercayaan dari rakyat. Jangan sampai silau dengan survei-survei, berita-berita. Rakyat ada yang gunakan media sosial dan tidak," ujar Jokowi saat pembekalan caleg Hanura di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).

Jokowi mengambil contoh saat maju ke Pilwalkot Solo tahun 2004 di mana saat itu dirinya belum dikenal. Namun akhirnya Jokowi memenangkan Pilwalkot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian ikut Pilwalkot, saat itu ada 4 kandidat, incumbent, ada ketua Kadin, pengusaha besar, saya nggak ada yang kenal. Pilkada dapat 37 persen, hanya 37 persen. Tapi yang penting menang. Karena nggak terkenal," ujar Jokowi.






Setelah terpilih, Jokowi meluncurkan program seperti Kartu Pintar dan Kartu Sehat. Dua program tersebut disosialisasikannya dari pintu ke pintu saat ia maju yang kedua kalinya di Pilwalkot dan kembali menang.

"Apa yang saya lakukan? Hanya dari pintu ke pintu, bahwa kita sudah mengerjakan kartu pintar, kartu sehat, dari pintu ke pintu betul. Sama nyalami. Pas pulang sambil ngitung. Oh dukung, salami, oh dukung. Salamannya nggak gitu, oh ndak. Sampai tadi saya tahu yang saya salami. Ngerti betul pas salaman. Oh ini ragu-ragu, besok saya datangi lagi," bebernya.





Pendekatan dari pintu ke pintu dinilainya berhasil dekat dengan rakyat, meski melelahkan. Ia meminta caleg Hanura protes jika resepnya tidak manjur.

"Itu juga yang saya lakukan di Jakarta. Sudah ini buka-bukaan. Jakarta siapa yang tahu saya? Jadi kalau ini ada yang lakukan seperti itu dan tidak berhasil, tolong nanti pertemuan berikutnya maju, 'Pak nggak berhasil, Pak'. Jadi terus tumbuhkan keyakinan rakyat. Harus diingat rakyat tidak selalu aktif di medsos. Mereka ada di kampung kita, dan komunitas kita," kata Jokowi. (dkp/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads