Hari Ke-10, Kapal Basarnas Bawa 1 Kantong Jenazah ke JICT

Jakarta - Proses evakuasi pesawat Lion Air PK-LQP, tim evakuasi temukan satu kantong jenazah. Total saat ini sebanyak 187 kantong jenazah yang sudah diberangkatkan ke RS Polri Kramat Jati.

Satu kantong jenazah berisi potongan tubuh tiba di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara pukul 19.04 WIB. Kantong tersebut dibawa oleh KN SAR Basudewa.

Kabag Humas Basarnas Suhri Sinaga mengatakan tim evakuasi telah mengumpulkan 187 kantong jenazah dan sudah dikirim ke RS Polri Kramat Jati.

Baca juga: Tim Evakuasi Temukan Kokpit Lion Air, Kondisinya Sudah Hancur

"Update malam ini sampai dengan pukul 19.00 WIB Basarnas telah menyerahkan 187 kantong ke pihak DVI dan langsung dikirim ke RS Polri kramat jati," ujarnya di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).

Suhri mengatakan di hari pencarian ke-10 ini pihaknya hanya membawa satu kantong jenazah ke dermaga. Ia belum mengetahui apakah masih ada lagi kantong jenazah yang ditemukan di sekitar Perairan Karawang, Jawa Barat.

"Kami belum menerima informasi dari lapangan apakah masih ada kantong jenazah yang ditemukan oleh tim yang berada di lapangan atau tidak," ucapnya.

Baca juga: TNI AL Tarik Personel dari Operasi Evakuasi Lion Air

Untuk pencarian besok Basarnas akan menurunkan personil secara lengkap. Hal ini terkait dalam tiga hari ke depan proses pencarian hanya ditangani oleh Basarnas.

"Tadi sudah dijelaskan oleh pimpinan Kabasarnas, bahwasannya besok akan full team, akan menggerakkan 4 kapal dan 4 unit RIB, ditambah dengan perahu karet, kemudian penyelam ada 60 orang, akan diterjunkan ke lokasi yang sama dengan radius yang disampaikan oleh Kabasarnas 250 meter," tuturnya.

Basarnas akan menyisir semua titik yang masih ditemukan adanya potongan tubuh. Jika sudah tidak ada, hal itu menjadi pertimbangan apakah proses evakuasi berlanjut atau tidak.

"Besok kita lihat apakah masih ada penemuan potongan jenazah, kalau memang tidak ada nanti akan disampaikan oleh pimpinan, apakah diteruskan atau tidak," ucap Suhri. (rvk/rvk)