Prabowo Minta Maaf soal 'Tampang Boyolali', PDIP: Jangan Bersyarat

Prabowo Minta Maaf soal 'Tampang Boyolali', PDIP: Jangan Bersyarat

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 07 Nov 2018 19:40 WIB
Foto: Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (Zunita-detik)
Jakarta - Calon Presiden, Prabowo Subianto, akhirnya meminta maaf terkait pidatonya yang menyinggung 'tampang Boyolali'. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut permintaan maaf semestinya dilakukan dengan tulus tanpa ada embel-embel syarat dan catatan.

"Ya permintaan maaf bagian dari tradisi kita saling maaf memaafkan, kalau ada masalah kita juga tabayun, tapi kalau permintaan maaf dengan rakyat itu ya itu hal yang tanpa syarat. Maaf ya maaf nggak usah pakai catatan," kata Hasto, di DPP PDIP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Hasto mengaku telah menerima permintaan maaf tersebut. Bahkan dia langsung menelepon Bupati Boyolali Seno Samodro untuk menerima permintaan maaf agar menyejukkan.

"Ya tulus tidak teman wartawan lebih tahu ekspresi gimana itu rasa sesal atau hanya khawatir elektoralnya turun itu kan bisa keliahtan. Tetapi kami melihat apa pun permintaan maaf keluar dari pemimpin itu hal yang baik hal yang positif, kami menerima permintaan maaf itu," ucap Hasto.

"Saya langsung menghubungi Bupati Boyolali udah minta maaf terima saja, semua damai, bergandengan tangan. ananti kalaau pak Prabowo datang sudah kita kasih air degan (kelapa muda) supaya menyegarkan," imbuhnya.



Sementara itu terkait tudingan mempolitisasi isu 'tampang Boyolali', Hasto mengaku justru yang dilakukan adalah pendidikan politik. Supaya pemimpin memahami kebudayaan bangsa dan nilai di tengah masyarakat.

"Sebenarnya kita nggak pernah mempolitisasi yang ada adalah kami lakukan adalah pendidikan politik agar setiap pemimpin itu berdisiplin dalam berbicara setiap pemimpin itu memahami kebudayaan. Kita memahami nilai nilai yang hidup di tengah masyarakat, jangan karena biasa masuk hotel kemudian mengatakan masyarakat sana nggak bisa masuk hotel, kurang pas bagi seorang pemimpin," ucap Hasto.

Ia meminta kubu Prabowo untuk berbicara yang bermakna positif dibandingkan mencela bangsa. Serta berbagi program dan mengatasi persoalan masalah.

"Jadi lebih baik kita belajar bersama-sama menjadi pemimpin itu ditentukan dengan yang disampaikan ke publik. Mending kita bicara yang positif membangun martabat kita daripada mencela bangsa kita mau bangkrut, bangsa kita tergantung asing, dan sebagainya. Lebih baik kita menyampaikan program-program bagaimana kita mengatasi secara bersama-sama persoalan itu," sambungnya.

Seperti diberitakan, Prabowo Subianto meminta maaf soal ucapan 'tampang Boyolali' yang sempat dilontarkan dalam pidato di Boyolali Selasa (30/10) lalu. Permintaan maaf disampaikan melalui sebuah video yang diposting oleh Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (6/11).

(yld/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads