"Ya nggak apa-apa, sah-sah saja namanya juga politik, masalah efektif apa nggaknya kan diukur nanti. Kalau sebagian besar cucu pendiri saat ini lebih banyak ke paslon nomor 01," kata Yenny di Universitas Al Azhar, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2018).
Baca juga: Gus Irfan Dikecilkan, Tim Prabowo Melawan |
Yenny mengaku menyerahkan ke lembaga survei yang menilai dukungan Gus Irfan akan menaikkan elektabilitas Prabowo atau tidak. Selain itu, Yenny menilai Gus Irfan bergabung ke kubu Prabowo tak akan memecah suara NU karena mayoritas mendukung Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Irfan sudah diangkat menjadi salah satu Jubir BPN Prabowo-Sandi. Dia menuturkan, alasannya bergabung ke oposisi karena selama 4 tahun kepemimpinan Jokowi, marak perilaku memaki, menjelekkan yang bersifat terbuka.
"Kita seperti tidak di Indonesia lagi. Di mana setiap orang saling memaki, saling mengejek, saling bertentangan, dan itu terbuka secara umum," ucap Gus Irfan di Media Center BPN, Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/11).
Kampanye Ceria
Yenny menyebut punya strategi untuk mengampanyekan Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satunya dengan kampanye ceria dan meminta kader NU menangkal berita hoax.
"Kalau saya pokoknya kampanye yang ceria, kampanye positif. Karena saya selalu percaya energi cinta bisa energi positif. Jadi niru BTS saja lah love your self," kata Yenny.
Dia meminta kepada kader dan pengikut Gus Dur berkampanye positif terkait Jokowi-Ma'ruf. Dia menekankan untuk menyebarkan kebaikan dan memberikan fakta yang baik.
"Itu yang kita sebarkan yang saya ajak semua pengikut kader Gus Dur yang jumlahnya banyak. Kampanye kita kampanye positif, kampanye kita adalah untuk menyebar kebaikan, memberikan fakta yang baik, meluruskan yang hoax-hoax dan fake news dan itu menggunakan mekanisme macam-macam mulai dari online dan offline," ujarnya.
Dia juga meminta kader NU untuk memberi klarifikasi jika ada berita hoax. Sebab, ada masyarakat yang langsung percaya hoax tanpa berupaya melihat berita yang benar.
"Kan isu yang sering beredar masih tetap ada isu yang ditiup-tiupkan salah satunya kan PKI. Disuruh buktiin nggak pernah bisa tetapi tetap saja dibilang gitu nanti akan kita klarifikasi isu seperti ini. Jadi memang hoax, berita palsu fake news itu yang kita lihat kita waspadai," pungkasnya.
Simak Juga 'Suara Gusdurian Senada dengan Suara Yenny Wahid?':
(yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini