Nisa, begitu bocah itu akrab dipanggil, buah hati dari pasangan Abdurrahman (37) dan Khairani (35). Nisa hanya bisa meratap lemah di dalam kamarnya. Keceriaan bocah ini mulai hilang sejak musibah penyakit tumor ganas menderanya.
Nisa tinggal bersama dengan keadaan ekonomi kedua orangtuanya yang kurang mampu di Dusun Telok Bat, Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.
Gejala awal tumor dirasakan Nisa sejak setahun lalu. Hari ke hari keadaannya kian parah lantaran keterbatasan kedua orangtua untuk membiayainya berobat ke dokter. Pekerjaan Abdurrahman hanyalah buruh harian lepas, begitu pula dengan Khairani yang tak bekerja, cuma seorang ibu rumah tangga biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat Nisa terjatuh terus infeksi, membuat keadaan matanya semakin parah," ungkap Khairani kepada Endri Susanto, Ketua Yayasan Endri's Indonesia saat dia mendampingi pengurusan administrasi pengobatan bagi Nisa, Rabu (7/11/2018).
Endri menuturkan, selama ini pengobatan penyakit yang diderita Nisa hanya mengandalkan kompensasi perawatan dari kartu BPJS Kesehatan yang dimilikinya. Hingga saat ini pengobatannya pun masih dalam penanganan dokter di RSU Provinsi NTB.
"Setiba di rumah anak ini sontak batin ini menangis dan kaget melihat keadaan adek ini. Menurut penuturan ortunya, Nisa sudah dibawa ke RSU Povinsi NTB, tinggal berangkat ke Bali," cerita Endri.
Nisa dan keluarganya membutuhkan bantuan donasi sekitar Rp 8 juta untuk proses keberangkatan, pemulangan, makan dan minum serta akomodasi selama proses pengobatannya. Termasuk biaya mobil ambulans ke Bali. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini