Gubernur Wahidin Halim mengatakan Banten menempati posisi pertama nasional tingkat pengangguran karena Badan Pusat Statistik (BPS) menyurvei begitu anak sekolah menengah lulus. Selain itu, maraknya industri yang pindah dari daerahnya juga penyebab meningkatnya angka pengangguran.
"Kemarin disurvei setelah anak-anak lulus ujian, mereka (sedang) mencari kerja, terus dari luar daerah mencari kerja di sini. Kedua, pabrik yang butuh tenaga kerja sekarang pindah ke Jawa Tengah," ujar Wahidin kepada wartawan di Kota Serang, Banten, Selasa (6/11/2018).
Kepindahan industri besar di Banten disebabkan upah minimum kabupaten (UMK) daerah ini besar. Dibandingkan daerah di Jawa Tengah saja, UMK di Banten hampir dua kali lipat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan ironis memang saat daerah Banten terdapat 14 ribu industri, tapi tingkat pengangguran terbuka nomor satu di Indonesia. Namun, menurutnya, BPS tidak mendetail apakah 496,73 ribu orang yang menganggur adalah warga Banten atau orang dari luar daerah yang datang ke sini.
Persoalan lain, dari lulusan SMK sebanyak 130 ribu orang pada tahun ini saja, banyak yang tidak terserap di sektor industri. Bursa kerja yang dibuat oleh Pemprov juga tidak menyerap banyak dengan jumlah pencari kerja yang ada.
"Bursa kerja yang kita lakukan kebanyakan untuk Alfamart-Indomaret, tidak seberapa dengan kesempatan kerja," tegasnya.
Simak Juga 'Dalam 4 Tahun, 8,7 Juta Lapangan Kerja Tercipta di Era Jokowi-JK':
(bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini