Coba Bunuh Diri, Marina Lompat dari Jembatan Ampera
Kamis, 25 Agu 2005 12:45 WIB
Palembang - Marina tampaknya sedang suntuk. Sepertinya, ibu muda itu punya beban hidup yang sangat berat. Dia pun nekat mencoba melompat dari jembatan Ampera ke sungai Musi yang dalam itu. Dia ingin bunuh diri. Tapi, beruntung, seorang tukang perahu menyelematkannya. Ibu muda berusia sekitar 25 tahun itu kini masih terbaring di salah satu kamar di kelas III Rumah Sakit AK Gani, Jl. Sekanak, Palembang. Kedua matanya menerawang. Sejak dilarikan ke RS ini, Marina belum mau terbuka dengan identitas dirinya. Dia masih depresi. "Jangan digangu dulu. Dia masih depresi, dia belum banyak ngomong," kata seorang perawat kepada detikcom, Kamis (25/8/2005) saat mencoba menjenguknya.Upaya bunuh diri itu dilakukan Marina Rabu (24/8/2005) sore, sekitar pukul 17.30. Menurut kesaksian Herry, penarik perahu penumpang 'ketek', yang menyelamatkan Marina, saat itu dirinya tengah mangkal bersama keteknya di dermaga 7 Ulu. Lalu, warga Siliwangi, 5 Ulu, itu melihat sesosok perempuan berdiri di pinggir Jembatan Ampera. Perempuan yang belakangan diketahui bernama Marina itu tampak termangu melihat arus Sungai Musi. Sesaat kemudian, Marina naik ke pagar Jembatan Ampera - ketinggian dari permukaan Sungai Musi sekitar 15 meter -, selanjutnya melompat dengan kedua kakinya menuju arus Sungai Musi. Saat itu, arus Sungai Musi tampak deras, karena baru saja hujan reda. Herry tanpa berpikir panjang langsung menuju lokasi Marina jatuh. Marina sempat dibawa arus sejauh 200 meter sebelum Herry mampu menariknya ke dalam perahu. Saat dibawa ke perahunya, Marina dalam keadaan pingsan. Lalu, bersama teman sesama penarik perahu dan beberapa warga di Dermaga Benteng Kuto Besak, Herry membawa Marina ke Rumah Sakit AK. Gani yang jaraknya sekitar 300 meter dari Sungai Musi. Marina pun dapat diselamatkan. Sesaat setelah sadar, kepada polisi, Marina sempat mengaku tinggal di Plaju, tapi kemudian mengaku di beberapa alamat lainnya. Marina juga mengaku suaminya dipenjara dan anak mereka satu-satunya baru saja meninggal dunia. Selebihnya, Marina mengambil aksi diam. Kini, polisi maupun RS AK. Gani berharap ada keluarga Marina yang menjemput ibu muda yang tingginya sekitar 160 centimeter ini.
(asy/)