"Ya, emang mobil itu partai dimatiin," kata Taufik saat dimintai tanggapan lewat sambungan telepon, Senin (5/11/2018).
Terkait dengan kursi DKI-2 memang belum ada titik terang hingga saat ini. Tak mau polemik itu berlarut-larut, Gerindra DKI mengundang PKS DKI untuk bertemu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PKS: Prabowo 'Janji' Wagub DKI Hak Kami |
Menurut Taufik, Ketum Gerindra Prabowo Subianto sudah tahu perihal pertemuan itu. Capres nomor urut 02 tersebut menyambut baik pembahasan kursi Wagub DKI sepeninggal Sandiaga Uno.
"(Prabowo) tahu. Saya kasih tahu kemarin. 'Ya bagus, pertemuan memang harus ada, silaturahmi,'" ujar Taufik sambil menirukan pernyataan Prabowo.
Sebelumnya, kemungkinan mesin PKS DKI mati disampaikan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurahman Suhaimi. Suhaimi menyebut mesin PKS DKI akan mati jika kadernya kecewa terkait polemik wagub.
"Mesinnya partai itu kan kader. Kalau kadernya kecewa, dia akan mengekspresikannya berbeda. Kekecewaan itu sudah terasa di bawah. Kalau kader pada kecewa, otomatis mesin partai mati, tuh. PKS kan partai kader," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/10).
Seperti diketahui, PKS dan Gerindra sebagai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno tengah berpolemik di DKI terkait posisi Wagub DKI. PKS menyatakan Prabowo telah berkomitmen kursi DKI-2 akan diberikan kepada PKS sebagai balasan atas dukungan di Pilpres 2019.
Namun Gerindra DKI juga mengincar kursi Wagub DKI dengan menjagokan M Taufik, yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD DKI. Kursi Wagub DKI sudah kosong sekitar 2 bulan.
Simak Juga 'Ancam Matikan 'Mesin' Prabowo-Sandi di DKI, PKS: Itu Gimik':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini