"Ya kan kritik pada Peraturan Pemerintah (PP) sebetulnya persoalnya di PP, kita semua mengikuti PP tapi bedanya di Jakarta kita siapkan kartu pekerja Jakarta yang berfungsi untuk mengurangi biaya hidup. Jadi dengan begitu maka pekerja di Jakarta akan bisa dapatkan nilai yang lebih besar dari UMP-nya," kata Anies di Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (4/11/2018)
Ada pun yang ditanggung dalam kartu pekerja tersebut meliputi biaya transportasi, biaya pangan hingga biaya pendidikan atau KJP. Dengan demikian, menurut Anies beban biaya hidup bagi para pekerja itu sedikit terkurangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Anies menyebut dengan adanya subsidi itu para pekerja bisa mendapat upah senilai Rp 4,5 juta. Dia menambahkan bantuan itu akan sangat membantu bagi pekerja yang sudah memiliki anak.
"Ada infografisnya itu. Nanti terlihat nilai yang didapat pekerja Jakarta itu bisa di atas Rp 4,5 juta. Bahkan bila anaknya dua atau tiga nilai jauh lebih besar karena KJP-nya lebih banyak. Nilai transportasi anak ditanggung juga. Jadi manfaat bagi pekerja yang punya anak, beban hidupnya tinggi dikurangi lewat subsidi ini," tambahnya.
Untuk itu, Anies meminta setiap asosiasi atau federasi pekerja untuk mendata nama-nama para pekerja yang masuk organisasinya. Dengan demikian akan lebih mudah bagi Pemprov DKI menyalurkan kartu pekerja Jakarta.
"Pokoknya begitu nama dapat kita mulai, kita siapkan 15 November," tambahnya.
Sebelumnya, Said Iqbal, menilai dengan upah sebesar Rp 3,94 untuk hidup di Jakarta tidak layak. Menurutnya, kebutuhan buruh dalam 1 bulan adalah sebagai berikut: Makan 3 kali sehari membutuhkan Rp 45.000, maka dalam 30 hari, total Rp 1,35 juta, sewa rumah, biaya listrik, dan air dalam 1 bulan Rp 1,3 juta, dan transportasi membutuhkan biaya Rp 500.000.
"Dari tiga item tersebut, sudah menghabiskan anggaran Rp 3.150.000. Ini adalah biaya tetap yang tidak bisa diotak-atik," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11).
Simak Juga 'UMP DKI Tahun Depan Naik Rp 300 Ribu Jadi Rp 3,9 Juta':