Sejak 8 Oktober lalu, Bobby dibuatkan akun Instagram, @Bobbythek4t. "Hi! I'm Bobby, catmander-in-chief of K4 House. My adopter ngajarin aku untuk uphold love, truth and honor. (I'm also very cute)," begitu salam perkenalan di akun tersebut. Hingga Sabtu, (3/11/2018) akun @Bobbythek4t telah memiliki 9.544 follower.
Kehadiran Bobby Kertanegara menambah koleksi hewan peliharaan Prabowo. Pada Pilpres 2014, sejumlah media ramai memberitakan bahwa mantan Pangkostrad itu punya koleksi kuda, kambing, dan anjing kamping yang biasa berkeliaran di rumahnya yang lapang di Hambalang, Bogor.
Soal menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan di rumah, cendekiawan, pujangga, dan ulama besar Prof Buya Hamka juga pernah memilikinya. Si Kuning, begitu nama panggilan kucing milik Buya.
![]() |
Kucing itu dipungut dari teras rumahnya pada tahun 1950-an. Alkisah, saat salat subuh berjemaah di rumah, sayup-sayup terdengar suara anak kucing menjerit-jerit. Makin lama suaranya makin dekat, dan terus menjerit-jerit. Usai salat, Buya Hamka mengambil anak kucing itu yang tengah berjalan tertatih-tatih di teras rumahnya. Tubuhnya kotor dan kurus. Di kedua matanya banyak kotoran.
Buya merengkuh kucing itu lalu membersihkan semua kotoran tersebut. Di dapur dia menyiapkan secangkir susu hangat untuk si kucing yang di kemudian hari dipanggil 'si Kuning'. Panggilan itu merujuk bulunya yang berwarna kuning.
"Si Kuning sangat menurut pada Ayah. Bila Ayah pulang, baik dari kantor atau bepergian, si Kuning selalu menyambut kedatangan Ayah di depan pintu," tulis Irfan Hamka, anak kelima Buya Hamka dalam buku "Ayah; Kisah Buya Hamka".
Di rumah, si Kuning biasa berada selalu dekat dengan Buya, terutama bila sedang membaca atau menulis di kamar kerja. Di malam hari, si Kuning akan tidur di ujung kaki Buya di atas tempat tidur. Kebiasaan lainnya adalah selalu mengikuti Buya Hamka pergi ke masjid. Si Kuning biasa berjalan di depan Buya ketika berangkat ke Masjid Al-Azhar. Sesampainya di masjid biasanya si Kuning berhenti menunggu sampai keluar kembali. Usia kucing itu ditaksir Irfan mencapai 25 tahun.
Beberapa waktu setelah Buya Hamka wafat pada 24 Juli 1981, si Kuning tampak berjalan tertatih-tatih keluar rumah begitu terdengar azan magrib dari Masjid Al-Azhar. "Dia menuju masjid melalui jalur yang biasa dilalui Ayah semasa hidup. Sejak itu si Kuning tak muncul lagi di rumah. Dia pergi entah ke mana," tulis Irfan. (jat/erd)