"Tapi kita ambil semangatnya saja bahwa adalah tugas kita semua untuk benar-benar memikirkan kesejahteraan rakyat, bagaimana kemiskinan secara sistematis kita berantas," kata Wasekjen PKB Daniel Johan, Jumat (2/11/2018).
Menurut Daniel, apa yang disampaikan Prabowo--soal semangat menyejahterakan rakyat--juga diusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Daniel mengatakan Jokowi-Ma'ruf sudah dan akan membuat program berbasis kerakyatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal 'tampang Boyolali', Daniel memilih berprasangka baik. Menurutnya, Prabowo sedang bercanda meski caranya dinilai kurang tepat.
"Memang wajah Boyolali wajah orang miskin, ya? Kasihan juga nanti jadi stigma, meski saat itu Pak Prabowo mungkin sedang bercanda," sebut Daniel.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Faldo Maldini, telah melihat dan menanggapi video tersebut. Faldo mengatakan Prabowo sebenarnya berbicara soal akses kesejahteraan.
"Ini soal akses kesejahteraan. Di Jakarta pun, ada orang yang tidak tampang Jakarta. Tentu maksudnya, Jakarta sebagai pusat segalanya, masih banyak yang belum sejahtera. Itu yang sedang dibenahi terus, semakin baik sampai hari ini," kata Faldo saat dimintai konfirmasi hari ini.
Faldo lalu membahas konteks pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam video terpotong tersebut. Intinya, kata Faldo, Prabowo ingin mengangkat derajat kesejahteraan orang-orang yang masih tergolong miskin di Indonesia.
"Orang miskin tidak boleh masuk hotel mewah, ini metafora. Pemerintah selama ini gagal membuat orang lebih sejahtera. Bukan hotel mewahnya yang harus dibuka untuk orang miskin, tetapi orang miskinnya yang harus diangkat kesejahteraannya. Kayak tinju saja, kalau berat badan tidak cukup, bukan kelasnya yang diturunkan, tetapi berat petinjunya yang dinaikkan," tegas Faldo. (gbr/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini