"Pada kesimpulan IGR-4, memberi saya kepuasan yang tak terhingga untuk menyatakan komitmen kami dalam memperkuat program aksi global untuk perlindungan lingkungan laut dari aktivitas berbasis lahan," kata Siti saat menutup pertemuan IGR-4 di Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Kamis (1/11/2018).
Pertemuan IGR-4 yang digelar selama dua hari sejak Rabu (31/10) kemarin hingga malam ini diperoleh hasil dan komitmen negara peserta untuk Global Programme of Action (GPA) periode 2018-2022 serta program kerja GPA Coordination Office untuk periode 2018-2022. Dengan mengadopsi Bali Declaration, Siti percaya komitmen global akan berubah ke arah yang lebih baik dan benar-benar menuju ke Sustainable Development Goals (SDGs) 14 pada agenda 2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada kesempatan tersebut, Siti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama menyukseskan IGR-4. Selanjutnya, hasil pembahasan IGR-4 akan dibawa ke UN Environment Assembly (UNEA-4) di Nairobi, Kenya pada 2019 mendatang.
IGR-4 merupakan ajang badan dunia PBB bidang lingkungan atau United Nations Environmet Programme (UNEP) yang berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2018. Tema yang diangkat IGR 4 adalah 'Pollution in Ocean and Land Connection'. Kesepakatan IGR-4 selanjutnya dituangkan dalam 'Bali Declaration on the Protection of the Marine Environment From Land-Based Activities'. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini