Pernyataan tersebut disampaikan Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza, dalam keterangan yang diterima detikcom, Rabu (31/10/2018). Sinyal black box terdeteksi oleh alat transponder USBL Kapal Baruna Jaya I BPPT sekitar pukul 12.25 WIB.
Riza mengatakan keberadaan black box masih ditelusuri para penyelam dari TNI AL ataupun Basarnas. Jarak lokasi serpihan dan sinyal ping black box pesawat ke Tanjung Karawang kurang-lebih 15 km.
Sementara itu, Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas mengatakan koordinat sinyal black box yang tertangkap transponder USBL BJ I berada pada koordinat S 05 48 48.051 - E 107 07 37.622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.
"Sinyal menunjukkan berada pada kedalaman hampir 30 meter di dasar laut," ungkapnya dari atas Kapal Baruna Jaya I.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan terus berupaya mencari kotak hitam atau black box dan bangkai pesawat Lion Air JT 610, yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Selama misi ini, KR Baruna Jaya turut membawa pakar atau ahli pemetaan bawah laut, ROV, instrumentasi, serta tim dari KNKT. Kapal Baruna Jaya I ini dalam mencari black box telah dilengkapi teknologi untuk mengidentifikasi lokasi dan titik koordinatnya. Adapun empat alat tersebut adalah Multibeam Echo Sounder, Side Scan Sonar, Magnetometer, dan Remotely Operated Vehicles (ROV). (hri/fdn)