"Kalau menurut saya, mereka ini banyak yang sudah dapat mereka jual, misalnya Pak Sandi itu merupakan pengusaha yang sudah cukup sukses, kalau kakek saya itu kan koperasi. Dan saya dulu tinggal di UK 4 setengah tahun, di London, dan saya lihat koperasi di sana tuh besar, misalnya John Lewis di Oxford Street, itu segede Soho dan itu sebuah koperasi," kata Gustika di Jl HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).
Menurut Gustika, Sandiaga sangat kompeten di dunia usaha. Dia menyarankan Sandi lebih menekuni di bidang itu dan menjadikan kemampuan Sandi dalam bidang usaha sebagai modal untuk menggaet pemilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan menurut saya, jika Pak Sandi bisa mewujudkan itu di Indonesia, itu bisa sangat baik. Itu salah satu yang menurut saya Pak Sandi bisa jual, kampanye yang baik menurut saya itu," jelasnya.
Diketahui, Gustika sempat berang karena kakeknya disandingkan dengan Sandiaga Uno dalam sebuah video pendek yang diunggah tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Akhirnya terjadi balas-balasan tweet antara Gustika dan Jubir BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Kalau bagi saya nih, mereka seperti apa, seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta. Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jenderal Soedirman, sedangkan Bang Sandi itu adalah bagian baru dari Bung Hatta," kata Dahnil.
"Itulah kenapa mereka berdua pantas jadi presiden dan wakil presiden," lanjutnya.
Ucapan Dahnil itu direspons Gustika Jusuf-Hatta, cucu Mohammad Hatta. Lewat Twitter, Gustika merasa keberatan ketika Sandiaga disamakan dengan Bung Hatta. Dihubungi lewat direct message, Gustika mengizinkan cuitannya dikutip.
"Untuk orang yg kesabarannya minus kyk gue gini denger kakek gue disamain sama sandiaga uno rasanya mau muntah. every. single. time. waktu pilpres. why. cant. you find. your own f*cking voice. hatta is hatta, you is you. i am a hatta, but i ain't bung hatta," tulis Gustika. (zap/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini