Wamenlu Ingin Proyek FAO di RI Dijadikan Contoh Negara Lain

Wamenlu Ingin Proyek FAO di RI Dijadikan Contoh Negara Lain

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 31 Okt 2018 15:45 WIB
Foto: Wamenlu jumpa pers soal program FAO di RI (Yulida-detik)
Jakarta - Wamenlu RI Abdurrahman Mohammad Fachir berharap agar proyek unggulan FAO di Indonesia dijadikan contoh di negara lain. Ia menyebut Indonesia ingin ikut berkontribusi terhadap pengembangan proyek FAO di negara lain.

"Kita bisa bekerja sama juga untuk menjadikan keberhasilan proyek FAO di sini untuk menjadi model sekaligus juga menjadi semacam percontohan buat proyek-proyek FAO, bahkan kita bisa ikut berkontribusi memberikan semacam pelatihan dan sebagainya," kata Fachir, dalam acara Indonesia- FAO Partnership, di Gedung Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).

Beberapa proyek unggulan FAO di Indonesia adalah bidang pertanian dan perikanan. Ia menyebut salah satu proyek FAO di Indonesia misalnya irigasi, proyek irigasi itu menurut Fachir dapat diterapkan di negara berkembang seperti Afrika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Misalnya di (proyek) pengairan, itu salah satu. Kan kita pernah mengundang beberapa negara Afrika ke Bali lihat pengairan di sana. Itu kan bagian dari local wisdom kita yang bisa kita share dengan negara-negara lain. Pengairan atau sistem irigasi Subak di Bali. Pengaturan pengairan Subak itu kan luar biasa," ujarnya.

Selain itu produk unggulan Indonesia lainnya adalah sektor kehutanan. Fachir menyebut Indonesia memiliki tantangan di beberapa negara mengenai kelapa sawit, dia menyatakan bagaimana mengombinasikan pemenuhan syarat lingkungan agar diterima pasar.

"Saya menyebut kelapa sawit karena kelapa sawit ini menyangkut hidup 17 juta orang. Ini bagaimana me-mainstream-kan itu tentu dengan mengombinasikan antara pemenuhan persyaratan-persyaratan lingkungan dengan SDG. Nah itu tadi dikombinasikan. Karena bagaimanapun juga ini akan menyangkut upaya-upaya kita dalam melaksanakan SDG," ungkapnya.

Fachir mengatakan kunjungan beberapa delegasi FAO ke Indonesia ini bertujuan untuk meninjau proyek-proyek FAO di beberapa daerah Indonesia. Beberapa negara anggota FAO yang hadir dalam kunjungan itu seperti Jordan, kawasan Asia diwakili Thailand, Afrika diwakili oleh Algeria dan Nigeria, Amerika Latin diwakili oleh Chile, Amerika Serikat, Norwegia.

"Ini sebenarnya bagian dari program FAO untuk melihat sendiri sejauh mana proyek-proyek yang dilakukan di berbagai negara itu dilaksanakan. Karena sekarang ini masing-masing itu tidak terintegrasi. Jadi masing-masing negara bisa langsung komunikasi dengan FAO mengenai pengembangan-pengembangan kapasitas-kapasitas terutama untuk food security," ungkap Fachir.

Ia mengatakan kerjasama antara RI dengan FAO sudah lama terjadi, hingga saat ini nilai kerjasama proyek FAO dengan RI mencapai USD 351 juta dari beberapa proyek di berbagai tempat Indonesia. Nantinya perwakilan negara tersebut akan mengunjungi beberapa proyek FAO di Solo, Jakarta, Yogjakarta dan Bali. Hasil dari kunjungan itu akan dibahas di pertemuan FAO selanjutnya.

"Mereka ini nanti juga akan mendiskusikan hasil dari field visit mereka untuk menjadi bahan yang dibahas di FAO," ungkap Fachir. (yld/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads